PURWOREJO, Maraknya kasus keracunan menu makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi banyak pihak. Termasuk Ketua PGRI Purworejo, Irianto Gunawan, menyusul adanya kasus yang terjadi di dua sekolah dalam jangka waktu bersamaan.
Sebagai bahan evaluasi, muncul wacana agar MBG dikelola oleh sekolah, dalam hal ini orangtua siswa melalui komite. “Memang MBG ini membawa manfaat bagi siswa. Alangkah lebih baik lagi kalau diserahkan ke sekolah masing-masing untuk dikelola,” ucap Irianto saat diminta pendapatnya terkait pengelolaan MBG, Sabtu (4/10/2025).
Cara ini, menurutnya, akan memudahkan pihak sekolah memantau menu serta kondisi makanan yang akan disajikan untuk siswa. “Sekolah itu kan paling banyak 700 orang. Kalau untuk 700 orang, dia masak masih fresh, dimakan oke. Tapi kalau sampai 3.000 porsi, menyiapkannya itu kan udah lama yang dimasak pertama dengan yang di belakang itu beda. Bisa jadi karena yang di depan ini sudah agak basi,” kata Irianto memberikan penjelasan.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa hal tersebut benar-benar harus diawasi. Dalam hal ini ada penanggunjawab proses pengerjaanya, termasuk juga adanya ahli gizi.
“Saya yakin wali siswa akan lebih senang kalau MBG dikelola pihak sekolah dengan melibatkan peran orsng tua siswa. Hal ini juga untuk meminimalisir adanya kasus yang tidak diinginkan oleh pihak manapun,” tandasnya. (Dia)