Seleksi Hari Kedua Pemagangan Jepang di Purworejo, Peserta Jalani Psikotes dan Tes Fisik

BANYUURIP, Seleksi program pemagangan Jepang yang digelar Alpa Indonesia memasuki hari kedua pada Selasa (30/9/2025) di Stadion Sarwo Edi, Purworejo. Dari 70 peserta yang mengikuti tahap awal, sebanyak 31 orang berhasil lolos seleksi hari pertama dan berhak melanjutkan ke tahapan berikutnya.

Menurut Ketua DPW Jasela Alpa Indonesia, Nur Wakhid, pada hari kedua para peserta menghadapi dua ujian penting, yakni psikotes dan tes ketahanan fisik. Dalam tes ketahanan, mereka diwajibkan melakukan push up, sit up, sprint 100 meter, serta angkat beban. Peserta yang dinyatakan lulus akan menjalani pemeriksaan kesehatan (medical check up/MCU) di klinik yang telah ditunjuk di daerah masing-masing sebelum menunggu penempatan kerja.

“Selanjutnya, peserta akan dipanggil ke training center untuk mengikuti wawancara sekitar satu hingga dua minggu sebelum jadwal. Setelah lulus wawancara baru akan dipanggil masuk Diklat kejuruan sesuai bidang Kerja saat magang di Jepang nanti. Diklat kejuruan akan dilaksanakan sekitar tiga bulan sambil menunggu Certificate of Eligibility (COE) turun,” tambahnya.

Nur menyampaikan salah satu keuntungan mengikuti program Alpa Indonesia adalah lebih selektif dalam proses perekrutannya, mudah dan aman proses penyalurannya. Selain itu, bagi peserta yang dinyatakan lulus job juga dapat memanfaatkan dana talang, baik dari SO mitra maupun organisasi Alpa itu sendiri.

Peserta dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk menutup biaya proses hingga pemberangkatan. Pengembalian dilakukan dengan sistem cicilan setelah peserta bekerja di Jepang, biasanya mulai bulan kedua. Fasilitas ini menjadi solusi bagi calon pekerja yang berasal dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa meraih kesempatan kerja di luar negeri.

Ketua DPW Jasela Alpa Indonesia Nur Wakhid

Seleksi nasional kali ini merupakan gelombang ketiga yang diselenggarakan secara serentak di dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jika tidak ada perubahan, seleksi di Jawa Barat dijadwalkan berlangsung di DPW Ciayumajakuning Cirebon pada 2–3 Oktober 2025.

Nur Wakhid juga memberikan motivasi kepada para peserta. “Bagi yang lolos, selamat dan ikuti proses selanjutnya. Bagi yang belum lolos, jangan berkecil hati. Tetap semangat dan terus berlatih,” pesannya.

Antusiasme peserta tampak tinggi meski fisik mereka terkuras. Salah satunya, Desta Nanang Nugraha, alumni SMK Nurussalaf Kemiri, Purworejo. Pemuda 19 tahun ini mengaku pernah gagal dua kali dalam seleksi pemagangan Jepang melalui jalur pemerintah (IM Japan). Namun, hal itu tidak menyurutkan tekadnya. “Gaji UMR di Jepang tinggi dan wisatanya sangat menarik,” ungkapnya penuh semangat.

Desta mengaku lebih mempersiapkan diri pada seleksi kali ini dengan berlatih lari, meningkatkan berat badan, serta memperdalam kemampuan bahasa Jepang. “Kali ini saya optimistis lolos,” tegasnya. (Ita)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *