Gandeng BRIN, Anggota DPR RI Bramantyo Suwondo Dorong Pelaku UMKM di Purworejo Inovatif dan Adaptif

PURWOREJO, Anggota DPR RI Komisi X, Bramantyo Suwondo (Mas Bram) menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan motivasi kepada para pelaku UMKM Purworejo agar lebih inovatif dan adaptif. Menurut Mas Bram, acara peningkatan kapasitas pengguna riset dan inovasi untuk masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan pemasaran produk UMKM Purworejo.

“Memasuki era digital, pelaku UMKM diharapkan dapat mengikuti kemajuan teknologi. Kalau tidak inovatif dan adaptif, dapat mengancam UMKM tradisional atau konvensional,” kata Mas Bram saat membuka acara yang berlangsung di Aula Hotel Plaza, Jumat (13/9/2025) siang.

Selaku anggota DPR, Mas Bram yang hadir didampingi Ketua DPC Partai Demokrat Purworejo, Yophi Prabowo ini pun mengapresiasi peserta yang terus up skilling untuk meningkatkan kapasitas diri. Ia pun menyebut ada sekitar 64 juta unit pengusaha UMKM d Indonesia. Selain itu, 97% penggerak ekonomi Indonesia adalah pelaku UMKM.

Dirinya memfasilitasi kegiatan bersama BRIN agar dapat menggerakkan para pelaku UMKM, khususnya di Purworejo yang merupakan daerah pemilihannya. “Kami berharap kekuatan dalam membangun usaha dapat tercapai untuk kemajuan ekonomi bangsa,” tandasnya.

Mas Bram bersama Aswin Firmansyah

Adapun narasumber dari BRIN, Aswin Firmansyah, membaahas tentang pemasaran produk UMKM. Berdasarkan riset, permasalahan UMKM saat ini masih menggunakan cara tradisional, mengandalkan bantuan pemerintah, kurang modal, serta belum memaksimalkan penggunaa online dan pembukuan online. “Masalah modal dan pemasaran jadi problem utama pelaku UMKM,” ucap Aswin di hadapan puluhan peserta.

Ia pun menyebutkan, inovasi harus BBM, yakni Baru, Berguna, dan Menguntungkan. “Inovasi penting karena pelaku UMKM tidak sendiri alias banyak pesaing sehingga harus tampil beda. Juga karena konsumen saat ini dinamis,” imbuh Aswin.

Dirinya menontohkan inovasi produk kue lompong. Pertama ketahui berapa yang bikin produk tersebut, selanjutnya ketahui ukuran dan rasanya. Berikutnya branding dan logo, juga slogan. Selanjutnya penentuan harga. “Dibuat beda dengan produk serupa,” imbuhnya.

Berdasarkan hasil riset, hanya 3% pelaku UMKM di Indonesia yang berinovasi. Itulah sebabnya Aswin mendorong pelaku UMKM di Purworejo agar inovatif, termasuk jangan skeptis dan memanfaatkan medsos untuk memajukan usaha. (Dia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *