JAKARTA, Jambore Generasi Hijau (JGH) 2025 resmi digelar di Jakarta pada 4–9 September 2025. Kegiatan ini menghadirkan 154 peserta dari 34 provinsi, 102 kabupaten/kota, dan 146 sekolah se-Indonesia.
Selama enam hari, para peserta mengikuti serangkaian aktivitas di sejumlah titik penting, seperti Kota Tua Jakarta, SMA Negeri 78 Jakarta, Gedung DPRD Jakarta, hingga Bank Sampah Universitas Budi Luhur.
Salah satu sorotan utama adalah kegiatan GG Beraksi di Bundaran HI dengan tema #GAKNYAMPAH. Dalam aksi ini, peserta mengampanyekan gerakan pengurangan sampah sekali pakai serta pentingnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan perkotaan. Suasana semakin semarak ketika para peserta membawa poster bertuliskan pesan hijau dan menyuarakan ajakan langsung kepada warga yang melintas di kawasan ikonik Jakarta tersebut.
Jambore ini menjadi ruang bagi generasi muda peduli lingkungan untuk saling bertemu, bertukar ide, dan mencari solusi atas persoalan lingkungan di Tanah Air. Tak hanya sekadar berdiskusi, peserta juga merasakan langsung praktik nyata seperti pengelolaan sampah di bank sampah dan konsep sekolah hijau di SMA Negeri 78 Jakarta. Dengan konsep kolaborasi, kegiatan ini memperkuat jejaring pelajar hijau dari berbagai daerah agar dapat saling menginspirasi.

Menariknya, sebelum JGH 2025 terlaksana di Jakarta, para peserta terlebih dahulu diberi tugas untuk melaksanakan Pra-JGH di daerah masing-masing. Salah satu contohnya adalah kegiatan Pra-JGH di Kabupaten Purworejo yang digerakkan oleh Rizky Anggrainy Tuharea (Anggi) bersama OSIS MAN Purworejo. Kegiatan yang dilaksanakan di MAN dan SMPN 33 ini mengangkat tema “Green Action” dengan fokus kampanye bertumbler, mendaur ulang kertas, serta mengolah sampah plastik menjadi karya bermanfaat.
Dengan konsep kolaborasi, kegiatan ini memperkuat jejaring pelajar hijau dari berbagai daerah agar dapat saling menginspirasi.
Di penghujung acara, Presiden Green Generation Indonesia (GGI), M. Zidane Nur Adha, menegaskan bahwa jambore harus menjadi pemicu semangat baru. “Harapannya aktivitas ini mampu memberikan semangat serta aksi nyata untuk terus berdampak terhadap lingkungan,” ujarnya.
Ketua Pelaksana JGH 2025, Ferdiyan Alfiyandi Santoso, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. “Semoga kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam dan menjadi pemicu aksi nyata di daerah masing-masing,” katanya. Ia juga menekankan bahwa pengalaman lintas daerah ini akan memperkuat semangat kebersamaan generasi muda untuk terus bergerak bersama.
Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Pendidikan (Wakadisdik) DKI Jakarta, Sarjoko, memberikan apresiasi atas terselenggaranya jambore ini. “Kami berharap generasi muda dapat membawa semangat hijau ke daerah masing-masing dan mengajak masyarakat untuk bersama menjaga lingkungan,” ungkapnya.
Sebagiai wakil dari Kabupaten Purworejo, Anggi merasa bangga mendapat kesempatan mewakili daerahnya. “Rasanya sangat bahagia, terharu, dan senang sekali bisa mengikuti JGH 2025. Ini pengalaman berharga untuk belajar, berbagi, dan membawa semangat hijau kembali ke Purworejo,” tuturnya.
Dengan semangat kolaborasi dan dukungan berbagai pihak, Anggi berharap JGH 2025 di Jakarta dapat menjadi pijakan penting bagi lahirnya generasi muda yang siap menjaga lingkungan hidup, termasuk di Purworejo. (Dia)