Beranda ยป Angka KIA dan Stunting di Purworejo Masih Tinggi, Pemkab Apresiasi Program ‘Speling’ Provinsi

Angka KIA dan Stunting di Purworejo Masih Tinggi, Pemkab Apresiasi Program ‘Speling’ Provinsi

PURWOREJO, Angka Kematian Ibu dan Bayi (KIA) di Kabupaten Purworejo masih cukup tinggi. Dalam kwartal pertama tercatat sudah ada enam kasus KIA. “Bahkan kemarin, paginya kami sedang konsolidasi, sorenya sudah ada kasus (KIA),” ujar Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Kadin Kesda), dr. Sudarmi pada acara peluncuran Program Pelayanan Dokter Spesialis Keliling (Speling), Selasa (29/4/2025).

Selain itu, menurutnya, angka stunting di Purworejo juga terbilang tinggi, karena masih mencapai dua digit. Penuntasan penyakit TBC di bawah target pun menjadi PR Dinkesda. Sehingga pihaknya mengapresiasi adanya Program Speling yang merupakan quick win dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“(Program Speling) Ini merupakan salah satu inovasi Pemprov untuk mendorong kabupaten menyediakan dokter dan bidan di seluruh desa. Ada 39 desa terpilih dari 16 kecamatan menjadi lokus Program Speling di Kabupaten Purworejo. Termasuk 70 desa terapan untuk menurunkan AKI, stunting, dan penuntasan TBC,” jelas dr. Sudarmi.

Wakil Bupati Dion Agasi saat menyampaikan sambutan

Tak hanya itu. Menurut penuturannya, Purworejo merupakan wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang prevalensi jiwa warganya tertinggi, sehingga dibutuhkan juga dokter spesialis kejiwaan, selain dokter spesialis lainnya dan perawat yang tercakup dalam Speling.

Wakil Bupati Dion Agasi Setiabudi juga mengapresiasi Gubernur Jawa Tengah yang sudah menginisiasi Program Speling. Hal itu menurutnya, sesuai dnegan visi Kabupaten Purworejo.

“Kalau di pemerintah pusat ada Program Cek Kesehatan Gratis atau CKG, di Purworejo ada Program Jamkesda gratis yang akan dilaunching semester dua tahun ini,” ucap Dion.

Disebutkan kembali bahwa tujuan Speling salah satunya adalah menurunkan angka KIA, stunting, termasuk mengurangi penyakit tidak menular yang disebabkan gaya hidup. Ia pun menyatakan rasa mirisnya terjadap.pola hidup masyarakat saat ini yang berpengaruh kepada pola makan.

“Penyakit ginjal yang disebabkan salah satunya karena pola makan, meningkat 30 persen, termasuk generasi muda. Saya titip kepada petugas medis di 39 desa agar tidak hanya menangani masalah kesehatan, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat sebagai langkah preventif supaya warga desa bisa memahami gerakan hidup sehat,” papar Dion.

Dirinya pun mendorong para kepala desa yang juga hadir dalam acara itu untuk membantu para dokter spesialis yang akan melaksanakan tugas selama dua tahun di sana. “Kehadirannya agar bisa dirasakan manfaatnya oleh warga desa, bukan hanya seremonial saja,” imbuhnya.

Wakil bupati juga memberikan apresiasi kepada para dokter spesialis yang akan bertugas. Disadari, nantinya jam praktik mereka akan berkurang. Namun Dion mengingatkan akan tugas mulia dan tanggung jawab moral dan intelektual para dokter.

Di akhir acara, launching Program Speling dilakukan dengan menekan tombol oleh Ketua Komisi 4 DPRD, Sri Susilawati, didampingi wakil bupati dan Direktur RSUD dr. Tjitrowardojo, dr. Tolkha Amiruddin. (Dia)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *