Beranda ยป PDAM Purworejo Terbanyak Dapat Bantuan Program Investasi Nasional, Ini Penyebabnya

PDAM Purworejo Terbanyak Dapat Bantuan Program Investasi Nasional, Ini Penyebabnya

PURWOREJO, PDAM Tirta Perwitasari Purworejo tahun ini termasuk yang paling banyak mendapatkan bantuan program investasi secara nasional. Hal itu karena Purworejo masih punya idle secara regional sekitar 50 l/detik. Selain itu karena masih banyak wilayah di Purworejo khususnya pedesaan yang belum terlayani air bersih. Faktor lainnya, PDAM siap melayani pendaftaran calon pelanggan yang didata secara gratis, dilakukan door to door dengan menurunkan 16 petugas.

Direktur PDAM Tirta Perwitasari, Hermawan Wahyu Utomo menyampaikan hal tersebut saat ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (24/1/2025). “Harapannya dengan adanya program ini semua kecamatan di Purworejo terlayani. Hal itu butuh dukungan dari pemda karena ini terkait dengan penyertaan modal yang lancar, mengingat daya beli masyarakat yang rendah,” jelasnya.

Ditambahkannya, selama ini PDAM Tirta Perwitasari lebih banyak melakukan kegiatan sosial serta mensubsidi. Hal itu, kondisi air tanah di Purworejo kurang direkomendasikan untuk air minum. Ia kembali berharap agar Program PDAM juga perlu disinkronkan dengan berbagai stakeholder selain Pemda juga Bapeda, PUPR, dan inspektorat.

Direktur PDAM Tirta Perwitasari, Hermawan Wahyu Utomo

Hermawan berpendapat, di Purworejo masih banyak desa yang masuk kategori miskin ekstrem. Salah satu pemicunya, menurut Hermawan, adalah mindset masyarakat pedesaan yang masih belum memprioritaskan kebutuhan air bersih.

“Mereka lebih mengutamakan rekreasi atau beli pulsa HP daripada memenuhi kebutuhan air bersih,” imbuhnya. Padahal air bersih itu untuk kesehatan dan menumbuhkan genetik baru sehingga tidak ada lagi bayi yang akan lahir stunting.

Terkait pipanisasi PDAM, Hermawan menyatakan, di Kecamatan Grabag dan Butuh dipasang pipa mulai pertengahan tahun 2024 sepanjang 8,5 km senilai Rp18,5 miliar. Pada bulan September sampai Desember 2024, PDAM mendapat distribusi tambahan sebanyak 5.596 sambungan rumah senilai Rp23, 8 miliar.

Pada bulan Januari sampai Maret tahun 2025, lanjutnya, PDAM sudah mulai melakukan program maintenance dan finalisasi berupa perapian sambungan yang akan dilaunching pertengahan Februari mendatang.

Hermawan menuturkan, hingga saat ini total 12 kecamatan yang sudah diikutkan dalam program tersebut, berasal dari dua sumber mata air. Yakni Wadaslintang pusat produksi di Balengasar meliputi Kecamatan Pituruh, Kutoarjo, dan Kemiri. Serta pusat produksi di Jembangan meliputi Kecamatan Grabag dan Butuh. “Jadi ada tambahan lima kecamatan. Yakni Grabag dan Butuh ada 4.000 sambungan, lalu Kemiri, Pituruh, dan Kutoarjo sebanyak 1.600 sambungan,” jelasnya.

Dengan demikian sampai saat ini tinggal empat kecamatan yang belum tercover saluran PDAM. Yakni Bruno, Kaligesing, Ngombol, dan Bagelen. “Kecamatan Bener dan Loano sudah masuk meski belum maksimal. Selain itu ada tiga kantor cabang yang melayani dua kecamatan, yakni Grabag-Butuh, Kutoarjo-Bayan, dan Bener-Loano,” tandasnya. (Dia)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *