Beranda » Pendukung Yophi-Lukman Bertambah, Pemuda Relawan Perubahan Deklarasi Dukung Paslon Nomor 1

Pendukung Yophi-Lukman Bertambah, Pemuda Relawan Perubahan Deklarasi Dukung Paslon Nomor 1

BANYUURIP, Relawan Perubahan menambah daftar pendukung Paslon Bupati-Wabup nomor 1 Yophi Prabowo-Lukman Hakim. Mereka melakukan deklarasi di Posko Relawan Perubahan, Kelurahan Candisari, Kecamatan Banyuurip pada Kamis (17/10). Sebelum deklarasi, Relawan Perubahan yang berasal dari perwakilan 16 kecamatan di Kabupaten Purworejo ini melakukan bakti sosial pengobatan gratis di posko mereka.

Pengobatan gratis diikuti oleh puluhan warga yang tinggal di sekitar posko. Paslon Yophi-Lukman hadir menemui warga dan para relawan didampingi oleh istri masing-masing. Yophi dan istri, Estri Utami Setiyowati kompak memilih busana sarimbit batik bernuansa biru ciri khas Partai Demokrat. Sedangkan Lukman Hakim memakai baju koko. Istrinya, Lestari Handiyaningsih mengenakan baju muslim senada dipadu rok panjang warna hitam.

Cawabup pun Lukman Hakim diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri pada warga. Di hadapan puluhan pendukung dan warga yang hadir, purnawirawan TNI berpangkat Letkol itu menegaskan telah mewakafkan dirinya untuk kemajuan Kabupaten Purworejo.

Paslon Bupati-Wabup bersama istri

“Saya wakafkan diri saya untuk Purworejo agar berubah ke arah yang lebih baik. Dengan berbagai pengalaman yang saya miliki, saya siap mendukung Pak Yophi. Kalau tidak membekali diri (dengan kapasitas), buat apa? Hanya membebani Pak Yophi,” kata Lukman. Ia menegaskan, meskipun yang mengusung dirinya dan Yophi Prabowo bukan partai koalisi besar, namun mereka tak gentar karena berkoalisi dengan rakyat.

Budayawan senior Purworejo, Sumanang Tirta Sudjana dalam orasinya mengatakan, pesta Pemilu butuh pelembagaan rasa nyaman, damai, dan kegembiraan untuk memilih. “Pondasi bangsa kita ini dalam prosesnya pernah terluka. Kesaktian Pancasila membawa perubahan bagi sejarah bangsa. Ada peran Jenderal Sarwo Edhie Wibowo yang berjasa menumpas pemberontakan PKI tanggal 30 September 1965. Karena pondasi bangsa pernah terluka, maka pelembagaaan kepemiluan harus bisa memberikan rasa aman, damai dan suasana kegembiraan,” kata Manang.

Ia menyebut, tak hanya penyelenggara Pemilu yang harus menciptakan suasana damai dan gembira dalam proses pesta demokrasi, namun kontestan (Paslon), khususnya Yophi-Lukman harus bisa memberi rasa gembira kepada masyarakat.

“Era digital ini kita bisa menelisik lewat jejak digital, pondasi moral baik atau tidak. Jangan ragu mendukung orang baik. Di medsos banyak menjadi pengamat, tangannya menuding-nuding kubu lainnya seolah dia paling benar. Memilih pemimpin itu, pilihlah yang futuristik,” tandas Manang. (Dia)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *