Beranda » Jadi Makin Mantap, Terapi Garam di Tepi Pantai Ketawang Purworejo Ditambah Pijat Refleksi

Jadi Makin Mantap, Terapi Garam di Tepi Pantai Ketawang Purworejo Ditambah Pijat Refleksi

GRABAG, Terapi garam saat ini menjadi salah satu alternatif pengobatan berbagai jenis penyakit. Di Purworejo, terapi garam sekaligus pijat refleksi bisa dilakukan di tepi Pantai Ketawang Kecamatan Grabag, yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Garam Rakyat (Kuhar) Punokawan Jaya. Lokasinya, 1 Km dari gapura Pantai Ketawang kemudian ke arah barat sekitar 100 meter.

Di sana, dua dari 20 terowongan (tunnel) terbuat dari terpal plastik, digunakan untuk terapi yang terpisah antara pria dan wanita. Sedangkan enam lainnya digunakan untuk produksi pengkristalan garam. Sisanya untuk penampungan air garam.

Salah satu pemilik usaha tersebut yakni Sidik menjelaskan, terapi garam diyakini dapat meredakan stress, menyembuhkan penyakit pernafasan, asam urat, stroke, bermanfaat bagi kesehatan kulit, mengatasi masalah tidur, dan peradangan.

Caranya, mereka yang berkunjung melakukan terapi dengan merendamkan telapak kaki sambil berjalan-jalan di terowongan yang memiliki panjang 12 meter dan lebar 3,6 meter. Namun bagi mereka yang memiliki penyakit stroke dan tidak bisa berjalan, cukup duduk di kursi yang disediakan di dalam tempat terapi.

“Waktu terbaik yakni mulai pukul 09.00 sampai 11.00,” ujar Sidik. Seperti sauna, dalam jangka waktu 15 hingga 30 menit, keringat dijamin akan bercucuran. Setelah terapi, pengunjung mencuci kakinya dan menunggu hingga keringat kering sebelum dilakukan pijat refleksi sekitar 10 hingga 15 menit.

Pada sesi pijat refleksi ini, mereka akan ditanya penyakit yang diderita. Pemijat pun melakukan pijatan refleksi di bagian telapak dan jari kaki. “Rasanya sakit dan panas, tapi setelahnya enteng,” ucap salah satu pengunjung, Wawan yang ditemui pada Kamis (3/10). Wawan mengaku menderita stroke dan mendapatkan referensi dari beberapa orang yang sebelumnya telah mencoba terapi serupa.

Setelah terapi garam dilanjutkan dengan pijat refleksi

Sidik menuturkan, beberapa pengunjung yang mengalami stroke juga datang. Mereka ada yang pakai kursi roda, datang dari Wonosobo dan Yogya menggunakan bus.

Selain jasa terapi garam dan pijat refleksi, Punokawan Jaya juga memproduksi garam kasar (krowos) untuk terapi, garam konsumsi, dan cairan air garam (bittern). Garam terapi dijual 1/2 kg seharga Rp10 ribu. Menurut Sidik, pengunjung dapat menggunakannya di rumah.

Caranya, 1/5 bungkus garam dicampur dengan tiga gayung air hangat dan digunakan untuk rendaman kaki. “Khasiatnya, dapat meredakan pegal pada tubuh dan kaki, pusing, relaksasi pusat syaraf, kesemutan dan kram, peredaran darah dalam tubuh, dan menghaluskan kulit,” tuturnya. Garam koros ini juga dipasok ke pabrik sabun di Bantul, dan juga pabrik kecap di Purwokerto per karung berisi 25 kg.

Sedangkan garam yodium, satu plastik berisi 1/4 kg dijual seharga Rp4 ribu atau Rp10 ribu untuk setiap pembelian tiga bungkus garam yodium. Sodik menuturkan, berdasarkan hasil Laboratorium Sucofindo, kandungan yodium pada garam yang dihasilkan sebanyak 40,2 atau melebihi SNI yakni 30,2. “Jadi lebih asin dari garam konsumsi biasa,” lanjut Sidik.

Adapun cairan bittern dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi, gatal pada kulit, pilek, kolestrol, dan diabetes diabetes. Caranya dengan disemprot atau diminum sesuai dosis. “Ini semua merupakan produksi garam yodium alami. Kami sudah mulai produksi sejak tahun 2022,” ucap Sidik. (Dia)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *