BENER, Menikmati hidangan sederhana dengan panorama alam berupa sawah maupun perbukitan yang menjadi benteng alam masih menjadi tren di kalangan pecinta kuliner sekaligus mereka yang suka eksis di medsos. Salah satu alternatif tersebut kini hadir di pinggiran kota Purworejo, tepatnya berada di Dusun Pendem Desa Sendangsari Kecamatan Bener. Yakni Warung Sawah Tako.
Sesuai dengan namanya, warung yang sementara baru menyediakan menu mi ayam dan bakso ini memang terletak di tepian sawah milik Tako (33). Berada sekitar satu km dari tepi Jalan Raya Purworejo Magelang arah Desa Sendangsari, warung bakso ini berbentuk gazebo dengan latar belakang sawah dan perbukitan Penungkulan.
Saat ditemui Purworejo News pada Sabtu (20/7), Tako menceritakan bahwa warung bakso yang baru buka sekitar dua bulan ini berada di lahan seluas 1.200 m2 dengan tujuh gazebo, masing-masing bisa menampung maksimal enam orang dewasa.
“Warung ini buka dari mulai pukul 09.00 sampai 22.00 untuk menu mi ayam dan bakso. Sedangkan untuk jam berikutnya pukul 01.00 sampai 02.00 biasanya buat nongkrong anak-anak muda, kami hanya menyediakan minuman dan makanan ringan,” ucapnya.
Memang tempat ini relatif nyaman untuk melepas lelah, apalagi dengan view Gunung Sumbing di pagi hari, serta hamparan sawah dan perbukitan dengan semilir angin di siang hari. Meski panas terik, saat berada di area saung gazebo terasa sejuk.
Di sore hari, pengunjung dapat menikmati matahari tenggelam di balik perbukitan serta menikmati langit senja. Selain itu pada malam hari, Warung Sawah yang disediakan fasilitas wifi gratis ini juga telah dilengkapi dengan penerangan yang cukup memadai agar pengunjung dapat menikmati hembusan angin malam.
Untuk mengantisipasi bila hujan turun, Tako telah melengkapi setiap saung gazebo dengan tirai bambu gulung atau kerey. Selain itu, area Warung Sawah Tako juga dikelilingi oleh kolam ikan gurame dan nila yang nantinya akan dijadikan menu makanan termasuk ayam dan ikan bakar berikutnya, selain bakso dan mi ayam.
“Sementara ini sambil menunggu dapur permanen jadi, kami baru menyediakan bakso dan mi ayam serta aneka makanan ringan seperti kentang goreng, mendoan, jamur krispi, dan tahu bakso,” kata Tako yang semula bekerja di Kalimantan.
Tak hanya untuk konsep ajang refreshing bersama kerabat dan orang terdekat, saat ini di lokasi tersebut juga tengah dibangun ruang pertemuan dengan kapasitas 50 orang. Bentuknya seperti pendopo yang berada di bagian belakang gasebo.
Satu hal yang mendukung Warung Sawah Tako ini adalah lokasinya berada di tepi jalan yang menjadi akses lintas desa. “Kalau sore jalan di depan ini ramai yang jualan juga, banyak yang sekedar refreshing di pinggir jalan, terus juga pada mampir ke sini,” tutur Tako.
Tak hanya usaha kuliner berupa Warung Sawah, Tako juga membuka warung kelontong yang menyediakan berbagai kebutuhan sembako. Warung itu terletak di depan usaha kuliner yang sedang dirintisnya saat ini.
Dirinya berharap, usaha yang dikelola secara mandiri ini nantinya dapat menjadi alternatif lokasi untuk refreshing. Selain itu juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar terutama para pemuda agar tidak meninggalkan desanya.
“Saya berharap usaha ini bisa berkembang sehingga bisa membawa manfaat tidak hanya bagi diri saya sendiri tapi juga bagi masyarakat sekitar. Juga bisa menjadi tempat yang nyaman untuk kuliner sambil refreshing,” tutupnya. (Dia)
Tempatnya nyaman mantab