Beranda ยป Sempat Memanas, Warga Sawangan dan Ketua Polosoro Purworejo Sepakat Damai Usai Audiensi di DPRD

Sempat Memanas, Warga Sawangan dan Ketua Polosoro Purworejo Sepakat Damai Usai Audiensi di DPRD

PURWOREJO, Hubungan warga Desa Sawangan, Kecamatan Pituruh dengan Ketua Polosoro (Paguyuban Kepala Desa) Purworejo, Suwarto sempat memanas beberapa waktu lalu. Yakni saat Suwarto menyatakan melalui medsos adanya premanisme di desa tersebut. Warga menganggap pernyataan Suwarto yang dilontarkan melalui medsos setelah mendapatkan informasi sepihak dari kepala Desa Sawangan melalui medsos itu berlebihan.

Terkait dengan hal tersebut DPRD Kabupaten Purworejo memfasilitasi audiensi warga dengan ketua Polosoro. Audiensi yang dipimpin Ketua DPRD Tunaryo digelar di ruang Rapat Paripurna DPRD Purworejo, Kamis (8/5/2025).

Selain perwakilan warga dan Suwarto, audiensi juga dihadiri Wakil Ketua DPRD, Rohman, Ketua Komisi I, Budi Sunaryo, perwakilan dari DPPPAPMD Purworejo, serta Camat Pituruh,

Tunaryo mengatakan, audiensi dilakukan setelah ada surat atau aspirasi warga Desa Sawangan yang masuk ke lembaga DPRD. Surat tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pelaksanaan audiensi dengan mempertemukan sejumlah pihak terkait.

Peserta audiensi berfoto bersama

“Kegiatan hari ini sesuai dengan surat masuk tanggal 14 April 2025, dari perwakilan masyarakat Desa Sawangan, Pituruh meminta klarifikasi meminta audiensi. Kita tabayun agar semua selesai dengan baik,” kata Tunaryo, usai audiensi.

Dari hasil audiensi, lanjutnya, didapatkan hasil bahwa kedua pihak yang sebelumnya berselisih paham akhirnya bisa saling memahami dan sepakat untuk saling berdamai.

“Kedua belah pihak, Ketua Polosoro menyatakan clear, warga juga sudah tidak mempermasalahkan, walaupun masih ada dinamika, tapi secara umum clear,” ungkap politisi senior PDIP yang kerap disapa Mbah Tun ini.

Adapun Ketua Polosoro mengatakan, pihaknya hanya ingin situasi pemerintahan desa, baik di Sawangan maupun di seluruh wilayah Purworejo berlangsung kondusif dan bebas dari aksi premanisme. Pihaknya juga menegaskan tidak anti kritik terhadap warga atau pihak manapun, sepanjang kritik disuarakan sesuai dengan aturan yang ada.

“Saya sampaikan bahwa kita di Purworejo menolak premanisme, tapi kita juga tidak anti kritik, kita dukung masyarakat menyampaikan aspirasi dengan jalur yang benar,” kata Suwarto.

Perwakilan warga Sawangan, Tumirin mengatakan bahwa pihaknya sebelumnya tidak setuju dengan pernyataan Ketua Polosoro di media sosial adanya premanisme di Sawangan.

Menurutnya ,pernyataan Ketua Polosoro dianggap tidak berimbang karena hanya mendengar keterangan dari pihak Kepala Desa Sawangan dan belum mendengar pernyataan dari warga secara langsung. Pihaknya berharap ke depan kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

“Itu baru keterangan sepihak. Harapan saya setelah audiensi ini masyarakat desa tidak terkotak-kotak. Warga saat ini sudah sangat kondusif,” katanya.

Pasca audiensi ini, pihaknya mengaku bahwa persoalan dengan Ketua Polosoro tersebut sudah selesai dan sudah tidak ada masalah. Namun demikian, pihaknya masih akan tetap meneruskan aspirasi dan tuntutan warga Sawangan terhadap pemerintah desa setempat terkait dengan keterbukaan laporan dan pengelolaan keuangan.

“Kalau sama Ketua Polosoro sudah clear, tapi kalau masalah di desa yang sekiranya merugikan masyarakat belum kita anggap selesai,” pungkasnya. (Dia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *