BENER, Kecelakaan tragis yang terjadi di jalur rawan tanjakan dan turunan tajam di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, langsung memicu reaksi dari berbagai pihak. Termasuk Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Purworejo. Ketua KNPI, Musyafa, mendesak agar pemerintah segera membangun jalur penyelamat (emergency escape ramp) di kawasan tersebut.
“Kontur jalan yang curam dan berkelok di wilayah itu sangat berisiko, terutama bagi kendaraan besar. Jalur penyelamat sudah menjadi kebutuhan mendesak untuk mencegah korban jiwa berjatuhan lagi,” tegas Musyafa, Kamis (8/5/2025).
Ia juga mengusulkan penambahan rambu peringatan serta pengawasan ketat terhadap kendaraan berat yang melintas di jalur tersebut. Menurutnya, keberadaan jalur darurat bisa menyelamatkan banyak nyawa di kemudian hari.
Musyafa berharap, tragedi ini menjadi momentum untuk evaluasi serius terhadap kondisi infrastruktur jalan di wilayah rawan kecelakaan. “Kita tidak bisa menunggu lebih banyak korban lagi untuk bertindak,” pungkasnya.

Diketahui, Kalijambe memang dikenal sebagai salah satu titik rawan kecelakaan di Kabupaten Purworejo. Masyarakat sekitar bahkan menjulukinya sebagai “jalur tengkorak” karena seringnya terjadi kecelakaan fatal, terutama akibat kendaraan kehilangan kendali saat menuruni tanjakan yang panjang dan curam.
Salah satu warga Dusun Sorogenen Lor yang tinggal dekat lokasi kejadian, Nasikhin, menyebut kecelakaan hampir selalu terjadi setiap bulan, meski dengan intensitas yang bervariasi. “Jalan ini panjang dan menurun. Kalau rem panas atau blong, kendaraan langsung susah dikendalikan. Makanya warga sini berjaga 24 jam dan siap dengan ganjal ban,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kendaraan berat biasanya harus mengambil jalur kanan untuk bisa melewati tanjakan tersebut dengan aman. “Itu sudah jadi pengetahuan umum warga sini. Kalau langsung pakai lajur kiri, pasti susah naik,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi pada Rabu (7/5/2025) terjadi sekitar pukul 10.30. Truk tronton bernomor polisi B 9970 BYZ yang melaju dari arah Magelang diduga mengalami rem blong saat melintasi turunan dan menikung. Truk menghantam angkot yang membawa rombongan takziah dari Magelang, lalu menabrak rumah warga milik Paiman.
Ladis, supir angkot yang mengalami luka serius dan menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo, akhirnya dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada Kamis (8/5/2025).
Wakil Direktur RSUD Tjitrowardojo Purworejo, Nunik Sulityaningsih, menyampaikan bahwa dari enam korban yang dibawa ke rumah sakit, lima diantaranya meninggal dunia, semuanya perempuan dan satu lainnya mengalami luka berat. (Dia)