PURWOREJO, Biji alpukat yang selama ini hanya menjadi limbah bila tidak ditanam kembali, ternyata bisa bermanfaat. Di tangan lima siswa SMAN 1 Purworejo, limbah biji alpukat ini bisa menjadi penjernih air alami. Karya inovatif berjudul Avactif (Arang Aktif Biji Alpukat) pun berhasil menjadi juara pada Lomba Krenova Kabupaten Kategori Pelajar yang diadakan Bapperida Purworejo beberapa waktu lalu.
Lima siswa tersebut, yakni Olivia Nurfarida, Benedicta Aurelia Lusiani Putri Wiguna, HafizNur Hasani, dan Khairunnisa Zulfa Arinta. Melalui ketua tim, Olivia, mereka menjelaskan awal munculnya ide inovatif tersebut.
“Di Purworejo kan banyak penjual jus buah, termasuk alpukat yang banyak disukai pembeli. Tapi sayangnya limbah biji alpukat belum dimanfaatkan sehingga sering menimbulkan bau tak sedap,” jelas Olivia kepada Purworejo News, Jumat (28/11/2025).
Berdasarlan hasil penelitian, biji alpukat terbukti memiliki kandungan yang sangat baik. Seperti lavonoid (antioksidan) dan tanin (antioksidan penangkal radikal bebas). Oleh karena itu, biji alpukat dapat dimanfaatkan sebagai penjernih air sesuai dengan kandungan antioksidan di dalamnya. Ini merupakan inovasi dari sistem kerja arang aktif sebagai penjernih air.
Proses pembuatan Avactif pun sederhana. Yakni dengan cara biji alpukat dibakar menjadi bagian-bagian kasar dan dibuat ukuran lebih kecil. “Biji alplukat kering dibakar selama satu jam sehingga menjadi arang. Berikutnya arang dari biji alpukat ditumbuk kasar dan disangrai (digoreng tanpa minyak). Ini bisa digunakan sebagai penjernih air alami,” ungkap Olivia.

Selain dimanfaatkan untuk penjernih air menurut Olivia, arang aktif dari biji alpukat juga dapat digunakan dalam bidang kesehatan sebagai pasta gigi. Disamping itu dapat juga digunakan untuk membersihkan air limbah rumahan maupun pabrik.
Dijelaskannya, Avactif dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan manfaat biji alpukat yang dianggap sampah menjadi produk yang lebih berguna dan menambah nilai ekonomis. “Biji alpukat yang semula terbuang sia-sia karena tidak dapat dijual lagi, kini dapat dimanfaatkan sebagai penjernih air yang dapat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus membantu menjaga lingkungan,” ujarnya.
Keunggulan Avactif yakni terbuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan dan berbiaya murah. Avactif yang dibuat berbentuk seperti kerikil dengan ukuran kecil ini juga mudah dibawa dan tidak memakan tempat untuk menyimpannya. Keunggulan lainnya, dapat digunakan dengan efisien untuk menjernihkan air oleh berbagai kalangan masyarakat.
“Produk ini memiliki beberapa keunikan, diantaranya berbentuk seperti kerikil, dan memiliki massa yang relatif ringan. Arang Aktif yang terbuat dari biji alpukat memiliki daya serap di permukaan yang lebih luas dibanding arang aktif pada umumnya, sehingga dapat berfungsi lebih tinggi dibanding arang aktif pada umumnya.
Mereka berharap inovasi ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, terutama di daerah Purworejo. Hasil dari avactif ini diharapkan dapat memaksimalkan nilai ekonomi biji alpukat, yaitu untuk menjernihkan air.
“Dengan memanfaatkan kemampuan adsorpsi dari biji alpukat, cara ini juga dinilai dapat menimalisir limbah biji alpukat, dan bisa membuka meningkatkan peluang bisnis di Purworejo,” pungkas Olivia. (Dia)

