NGOMBOL, Seekor Hiu Paus/Hiu Tutul (Rhincodon Typus) sepanjang sekitar enam meter terdampar di sebelah timur Pantai Roro Inten, Desa Pagak, Kecamatan Ngombol, Purworejo pada Minggu (7/12/2025) pagi. Saat ditemukan, hewan mamalia yang memiliki bobot sekitar 1.300 kg tersebut berada sekitar 25 meter dari bibir pantai menghadap ke barat.
Koordinasi pun segera dilakukan dengan pihak Ditjen terkait di Kementerian Kelautan dan Perikanan, TNI AL, BPBD, dan DPUPR untuk penyediaan alat berat. “Hiu paus ditemukan dalam kondisi masih hidup tetapi kondisi lemas. Kemudian hiu kembali terseret ombak ke selatan ke laut lepas dan tidak mungkin dievakuasi,” jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan (Kadin LHP) Purworejo, Wiyoto Harjono saat dikonfirmasi pada Minggu (7/12/2025).
Ia menyebutkan, penyebab pasti Hiu Paus terdampar tersebut belum diketahui, karena butuh kajian lebih lanjut. Namun diperkirakan terkait kondisi lingkungan atau mengikuti mangsa.
“Secara umum ada beberapa hal yang menyebabkan hiu dapat terdampar. Seperti adanya perubahan suhu atau salinitas atau tingkat keasinan air laut secara frontal maupun fluktuatif tinggi. Kemudian juga bisa karena adanya perubahan pada zona feeding ground gangguan saat migrasi,” jelas Wiyoto.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, penyebabnya bisa juga karena adanya gangguan pada sistem tubuh hiu itu sendiri. Misalnya ada permasalahan pada sistem pencernaan, pernafasan, dan sebagainya sehingga menyebabkan hiu terdampar.
“Sebagai anggota kelompok ikan bertulang rawan (Elasmobranchii), Hiu Paus bukanlah mamalia laut meski namanya mengandung kata paus. Spesies ini dapat hidup 70 hingga 100 tahun,” imbuh Wiyoto.
Dirinya menandaskan, saat ini Hiu Paus tergolong terancam punah atau endangered. Hal tersebut berdasakan daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Pihaknya bersyukur hewan tersebut tidak mati di daratan dan bisa kembali ke habitatnya. Ia berharap masyarakat dapat berempati bila ada kejadian semacam itu kembali. (Dia)

