Bahas Pentingnya Sensus Ekonomi 2026, Kepala BPS Purworejo Undang Puluhan Stakeholder

PURWOREJO, Pelaksanaan Sensus Ekonomi Tahun 2026 sudah di depan mata. Meski sudah sering disosialisalisikan ke berbagai pihak melalui media, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Purworejo, Budi Prawoto merasa perlu untuk menyampaiakannya secara langsung.

Maka diundanglah puluhan stakeholder dari berbagai unsur untuk mengikuti sosialisasi secara langsung. Acara yang dikemas dalam bentuk diskusi berlangsung di Rumah Makan Banbu Kuning, Senin (15/12/2025), dihadiri 70 peserta. Mereka berasal dari unsur forkopimda, OPD, akademisi, pengusaha, dan perwakilan media.

Dalam diskusi yang dipandu oleh Ketua STIE Rajawali, Hesti Respatiningsih, Kepala BPS Purworejo sebagai narasumber pertama mengawalinya dengan menyebutkan bahwa Sensus Ekonomi (SE) diadakan setiap 10 tahun sekali. “SE 2026 merupakan yang kelima kali dilakukan. Yakni tahun 1986, 1996, 2006, 2016, dan tahun 2026 mendatang,” ucapnya. Selain SE, di Indonesia juga ada Sensus Penduduk dan Sensus Pertanian.

Menurut Budi, SE2026 penting untuk dilakukan. Karena akan dapat menyediakan informasi ekonomi, karakteristik usaha, ekonomi digital, dan ekonomi lingkungan.

Tak hanya bagi pemerintah. Budi menjelaskan, SE 2026 juga bermanfaat bagi pelaku usaha, akademisi dan peneliti, serta masyarakat. “Bagi pemerintah, yakni untuk mendapat data terkini sebagai landasan perencanaan kebijakan ekonomi yang lebih tepat sasaran. Selain juga sebagai bahan evaluasi atas berbagai kebijakan sebelumnya,” tutur Budi.

Bagi pelaku usaha, SE2026 dapat digunakan sebagai informasi data tentang pasar untuk strategi bisnis, investasi, dan ekspansi usaha,. Data SE2026 juga membantu pelaku usaha dalam memahami tren industri serta peluang dan tantangan bisnis di berbagai wilayah.

Adapun bagi akademisi dan peneliti, SE2026 dianggap memiliki akses ke data yang lebih lengkap dan detail. Yakni untuk mendukung penelitian ekonomi, sosial, dan kebijakan publik yang berbasis data.
Sedangkan bagi masyarakat, SE2026 bisa digunakan untuk berbagai kepentingan.

Selain itu, partisipasi aktif dalam SE2026 juga mendorong transparansi dan perbaikan ekosistem ekonomi secara keseluruhan, untuk mencapai berbagai target-target yang ditetapkan dalam RPJMN.

Panitia penyelenggara Sosialisasi SE2026

Terkait cakupan, Budi menyebutkan, SE2026 meliputi perusahaan skala besar, dan perusahaan pelaku UMKM. “SE2026 mencakup semua data perekonomian yang
pelaksnaannya telah melalui tahap uji coba sejak tahun 2024. Kemudian dilakukan gladi bersih tahun 2025 dan akan diaplikasikan tahun 2026 mendatang,” jelasnya.

Dalam forum tersebut, Budi menyatakan jaminan kerahasiaan data SE2026, karena dilindungi UU 16 tahun 1997 tentang statistik. Selain itu data hanya digunakan untuk keperluan statistik tanpa adanya audit maupun investigasi. Hasilnya pun disajikan dalam bentuk tabel ringkasan secara sektoral, regional maupun nasional.

Ia menegaskan, sistem canggih sekalipun tidak bisa menghasilkan output berkualitas jika Input datanya buruk, asal-asalan, tidak ada definisi yang baku, tidak divalidasi atau diperiksa lebih dahulu.
Oleh karena itu, data yang berkualitas harus dimulai dari metode yang tepat, petugas kompeten serta proses yang terdokumentasi.

“Serta yang juga penting adalah jawaban responden yang jujur menjawab dengan benar. Responden menjadi penjaga pintu data informasi yang benar,” tegas Kepala BPS.

Ia menandaskan, SE2026 penting untuk pembangunan nasional, karena mendukung program terbaik pemerintah. Yakni MBG, CKG, lumbung pangan, sekolah unggulan, program kartu sosial dan usaha, kenaikan gaji ASN, serta pembangunan infrastruktur.

Di akhir pemaparannya, Budi menandaskan, SE2026 bukan sekadar kegiatan statistik rutin. “Ini adalah misi besar bangsa. Kesuksesan SE2026 akan menentukan akurasi data ekonomi nasionaldi masa depan sebagai dasar kebijakan, investasi, dan perencanaan pembangunan. Karena itu, SE2026 harus berhasil. Tidak ada pilihan lain,” tandasnya.

Selain Kepala BPS, narasumber lainnya yakni Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Purworejo, Edy Susatyo yang menyampaikan tentang pentingnya ikut SE agar tidak FOMO.

Selaku penyelenggara, Kepala BPS berharap agar kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pelaksanaan SE2026. (Dia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *