Bahas Pembelajaran Mendalam di SMK Ma’arif NU Bener Purworejo, Kacabdisdik VIII Tegaskan Hal Ini

BENER, SMK Ma’arif NU Bener Purworejo menggelar Sarasehan Pembelajaran Mendalam yang dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) VIII, Maryanto. Seluruh guru, termasuk Kepala SMK Ma’arif NU, M.Churdaini, mengikuti sarasehan yng diadakan di ruang kelas, Kamis (24/10/2025) siang.

Dalam sarasehan tersebut, Maryanto memberikan penjelasan tentang kebijakan Pembelajaran Mendalam yang sudah harus dimulai pada tahun ajaran ini. Ia menegaskan bahwa Pembelajaran Mendalam hanyalah pendekatan cara mengajarnya saja, bukan pengganti Kurikulum Merdeka yang masih berlaku hingga saat ini.

“Dalam Kurikulum Merdeka para guru diberi kebebasan penuh untuk memunculkan ide-ide besarnya untuk memajukan sekolah, tetapi dengan berpegang pada regulasi yang ada,” jelasnya.

Ia juga menyinggung  visi Indonesia Emas 2045 yang mempunyai makna cita-cita bersama. Yakni agar pada tahun 2045, tepat 100 tahun memperingati kemerdekaan, Indonesia menjadi negara yang bermartabat di mata dunia. “Jadi sekolah diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang unggul, namun harus didukung oleh SDM yang unggul pula, melalui Asta Cita,” imbuhnya.

Kepada para guru yanv yang menjadi peserta sarasehan, Maryanto  menyebutkan, ada tujuh progam prioritas yang tugas pokoknya ada di Kementerian Pendidikan. Diantaranya, tujuh kebiasaan anak Indonesia Hebat yang harus sudah dimulai dari sekarang.

Berikutnya Pembelajaran Mendalam, yakni guru tidak hanya semata menyampaikan materi kepada siswa, tetapi juga menerapkan mindfull (berkesadaran), meaningfull (bermakna), dan joyfull (menyenangkan).

Ia pun mengingatkan kepada para peserta sarasehan  bahwa nantinya akan ada pembelajaran koding dan kecerdasan buatan (AI) yang akan diterapkan pada kurikulum tahun depan. Sanya tantangan media sosial yang menuntut guru juga harus mengikuti dan menguasai teknologi, termasuk mengembangkan potensi diri.

Pemateri dan peserta Sarasehan Pembelajaran Mendalam

“Hal ini merupakan program Kendiskdasmen yang harus dilakukan, jangan hanya menjadi wacana. Kembangkan potensi diri masa melalui wadah MGMP,  karena guru harus kompeten dan profesional,” tegasnya.

Pemateri lain, Kepala SMKN 6 yang juga Ketua MKKS SMK Kabupaten Purworejo, Budiyono, yang membahas tentang pembentukan karakter dalam Pembelajaran Mendalam melalui Budaya industri/Kerja 5R.

Mantan Kepala SMKN 1 ini menekankan bahwa media pembelajaran dalam hal ini penggunaanya bukanlah merupakan pokok pembelajaran. “Karena dalam proses belajar mengajar, yang paling pokok adalah ada guru, murid, dan materi pelajaran. Media jangan menjadi pokok karena sebenarnya hanya menjadi alat bantu. Dan juga, membentuk karakter tidak hanya teori tapi harus dipraktekkan,” ujar Budiyono.

Ia pun menuturkan tentang budaya industri di SMKN 6 yang mendapat predikat SMK Ambasador. Predikat ini hanya ada lima sekolah di Indonesia. “Saya mendorong agar SMK Ma’arif fokus mengelola manajemen untuk menjalankan program di sekolah. Termasuk guru juga fokus mengajar,” imbuhnya.

Budiyono juga menerangkan hakekat penerapan 5R di sekolah. Meliputi perubahan tempat pembelajaran, perubahan perilaku, kebiasaan, sikap, dan budaya. Tak lupa dirinya memberikan contoh beberapa hal yang dilakukan berkaitan dengan perilaku 5R dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun Churdaini menyebut, fokus pemerintah terkait pembelajaran dan karakter sangat penting. Yakni dengan pedekatan Pembelajaran Mendalam yang wajib diterapkan. Menurutnya,  penguatan materi ini sangat penting karena kondisi generasi kita yang kadang masih sulit  mengatasi masalahnya sendiri.

“Dengan adanya Pembelajaran Mendalam menjadi sangat penting karena melatih mental dan pemikiran siswa. Yakinlah saat kita berpikir positif, anak-anak akan menjadi baik dan dapat diatasi,” tandasnya. (Dia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *