PURWOREJO, Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada madrasah di seluruh Indonesia sudah mulai dilakukan. Termasuk sosialisasi Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 450 Tahun 2024 tentang Pembelajaran berdeferensiasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil’ Alaamin (P5RA) di madrasah.
Di M.Ts Negeri 1 Purworejo, penguatan IKM tersebut dilakukan melalui diseminasi yang diikuti oleh 57 guru di madrasah tersebut. Pada diseminasi yang diadakan Sabtu (12/10) itu, Kepala M. Ts Negeri 1 H. Wahyu Tri Wijayanto menjadi narasumber utama dengan menjelaskan tentang dasar hukum IKM serta KMA 450.
Adapun Waka Kurikulum Sugeng Cahyadi menjelaskan tentang P5RA beserta implementasinya di M.Ts. Nara sumber lainnya, staf bidang akademik Astuti Rahayu menjelaskan tentang pembelajaran berdiferensiasi yang berfokus pada kebutuhan individual setiap siswa.
Diseminasi yang digelar di aula madrasah tersebut, menurut Wahyu, dilakukan agar semua guru di M.Ts Negeri 1 mengenal KMA 450. Disebutkan, KMA 450 merupakan kurikulum terbaru tentang jumlah pembelajaran dan P5RA yang mengalami perubahan mendasar.
“P5RA nantinya tidak harus dalam bentuk gelar karya atau jadwal khusus, melainkan bisa masuk ke dalam mata pelajaran atau mapel tertentu,” jelas Wahyu. Ditambahkannya, bahwa selain mengenal KMA 450, guru juga harus menerapkan dengan sebaik-baiknya, terutama yang terkait dengan P5RA.
Dalam kesempatan itu Wahyu juga menyatakan bahwa perubahan KMA Tahun 2024 baru sekitar lima bulan ini diterapkan di semua madrasah di Indonesia. “Diseminasi ini merupakan kebijakan dari Kementerian Agama yang kemudian di-breakdown di level di bawahnya, sampai ke masing-masing madrasah untuk dapat diterapkan,” lanjut Wahyu.
Pesertanya pun, imbuhnya, memang hanya guru karena terkait dengan kurikulum pembelajaran. Meskipun M.Ts N 1 sudah menerapkan IKM kepada seluruh siswa, Wahyu menyebutkan bahwa saat ini memang masih ada madrasah yang belum 100% menerapkannya. Meski begitu, menurut Wahyu, mulai tahun ini semuanya harus sudah melakukan IKM. (Dia)
