Beranda ยป Demaji Ecopark Diresmikan, Jadi Ikon Wahana Wisata dan Seni Budaya Baru di Purworejo

Demaji Ecopark Diresmikan, Jadi Ikon Wahana Wisata dan Seni Budaya Baru di Purworejo

KALIGESING, Demaji Ecopark yang berada di Dusun Sawahan Desa Kaligono Kecamatan Kaligesing menjadi wahana baru untuk menampilkan berbagai kegiatan seni budaya warga di Kabupaten Purworejo. Berada di lahan seluas 1,5 hektare dengan kontur tanah yang naik turun, menjadikan tempat ini ideal dijadikan semacam amphitheater untuk menyuguhkan beragam karya seni masyarakat.

Di lahan seluas 1,5 hektare saat ini telah berdiri bangunan megah berupa masjid dua lantai yang juga difungsikan sebagai ruang pertemuan dan aula, juga kolam anak, play ground, serta studio foto. Meski menurut penuturan sang kreator Demaji Ecopark, Dwi Wahyu Atmaji, pembangunan keseluruhan baru mencapai 75%, namun peresmiannya dilakukan pada Sabtu (31/8).

Momen tersebut, katanya, bertepatan dengan ulang tahun istrinya, Endang Fannah Prihyaningsih yang ke-57. Saat menyampaikan sambutan, didampingi istri dan ketiga cucunya Atmaji menuturkan, Demaji Ecopark dibangun dengan memadukan unsur tradisional dan modern. Hal ini diharapkan dapat menjadi pusat pelestarian seni tradisional di Kaligesing, termasuk sendratari.

Atmaji juga menambahkan bahwa Yayasan Talang Taling Tinaling yang menaungi Demaji Ecopark diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pariwisata di Kabupaten Purworejo. Terutama dengan dukungan dari destinasi utama seperti Bandara YIA, Bendungan Bener, dan Badan Otorita Borobudur (BOB).

Dwi Atmaji bersama istri dan cucu

Layaknya pentas Sendratari Ramayana yang digelar di pelataran Candi Prambanan, Demaji Eco Park pada Sabtu malam pun menyajikan karya apik berupa Sendratari Nyi Bagelen. Tak hanya tamu undangan, masyarakat pun turut menyaksikan pagelaran Sendratari Nyi Ageng Bagelen yang merupakan hasil karya kolaborasi antara Prof Nanik Prihatin dari ISI Surakarta, Prof Made Sukerta, dan koreografer Nungki Nur Cahyani.

Tamu undangan antara lain Pj Sekda Pj Achmad Kurniawan Kadir, Kadin Porapar Stephanus Aan Isa Nugroho, Kadin Dikbud Wasit Diono, serta beberapa pejabat dan tokoh masyarakat lainnya menikmati pagelaran tari yang menceritakan kisah Nyi Bagelen yang melegenda.

Karawitan Kartiko Laras mengiringi jalannya sendratari yang dimainkan dengan apik oleh belasan penari dengan perannya masing-masing. Penataan lampu sorot yang sesuai dengan tema sendratari turut mendukung suasana menjadi lebih syahdu.

Bangunan masjid sekaligus aula

Para pendidik baik guru TK maupun SD di Kecamatan Kaligesing pun turut diundang Atmaji, termasuk juga para kepala sekolah dari berbagai SMP dan SMA yang ada di Purworejo. Hal tersebut, menurut Atmaji, sebagai bentuk dedikasinya kepada kedua orangtuanya yang berprofesi sebagai guru sekaligus penilik sekolah.

Terpisah, Atmaji menyebutkan, pembangunan Demaji Ecopark sebenarnya baru 75%. Masih ada bagian lain yang belum diselesaikan yakni resto dan penginapan untuk melengkapi keberadaan Demaji Ecopark yang berada di pinggiran Purworejo.

Area tersebut, ujarnya, juga dapat dijadikan sebagai wahana outbond bagi komunitas yang membutuhkan. “Kami mohon doa restu agar tempat ini dapat selesai dan menjadi tempat bagi masyarakat Purworejo menggelar berbagai kegiatan seni budaya,” pungkas Atmaji. (Dia)

Loading

2 thoughts on “Demaji Ecopark Diresmikan, Jadi Ikon Wahana Wisata dan Seni Budaya Baru di Purworejo

  1. Konsep DED , Kemasan yg apik .. selamat dan sukses untuk mas Dwi Atmaji , semoga terlaksana tujuan mulianya aamiin

  2. Selamat atas peresmian Demaji Ecopark. Semoga bisa menjadi akun budaya dan ekonomi bagi masyarakat Purworejo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *