PURWOREJO, Seperti sudah menjadi tradisi, drumband SMK Pembaharuan (PN) -PN 2 selalu dinanti oleh peserta karnaval. Hal itu karena disamping seragam yang digunakan identik dengan taruna Akademi Militer (Akmil), atraksi yang ditampilkan pun kerap memesona penonton. Hal tersebut seperti pada saat karnaval HUT RI yang diadakan pada Sabtu (31/8).
Tampil hampir di urutan terakhir yakni nomor 59 dari 65 peserta karnaval tak menyurutkan semangat para peserta karnaval. Mereka pun tampil atraktif di antara ribuan penonton yang tetap setia memadati jalan sepanjang rute yang ditentukan panitia.
Pasukan karnaval SMK PN-PN 2 diawali dengan drumband ala Taruna Akmil lengkap dengan dua drum yang dibawa oleh siswa berkostum doreng dan topeng harimau. Sang mayoret putra pun dengan gagahnya memimpin defile barisan yang memberikan penghormatan di panggung kehormatan.
Melalui atraksi drumband yang memukau, drumband Bahana Swara Pembaharuan (BSP) terus melaju, disusul dengan pasukan prajurit kerajaan yang mengawal raja dan ratu. Berikutnya peserta yang menampilkan karakter Purworejo yakni geblek, durian, manggis, dan replika kambing etawa.
Tak ketinggalan kostum karnaval serta kuda lumping dan Dolalak sebagai tarian khas Purworejo. Tercatat sebanyak 180 siswa yang menjadi peserta karnaval dari SMK PN-PN 2 yang beralamat di Jalan Kesatrian Purworejo.
Kepala SMK PN-PN 2 melalui Waka Humas Sri Harnani (Nani) menyebutkan, pihaknya totalitas mengikuti karnaval kali ini. Hal tersebut selain untuk mendapatkan apresiasi dari masyarakat juga sebagai sarana pencitraan sekolah.
“Selama ini kan kalau ada kasus apa yang dilakukan oleh siswa, sering diklaim dilakukan anak-anak PN. Padahal kami saat ini terutama dalam setahun terakhir anak-anak sudah anteng, karena kami sekat dan tidak diberi ruang,” jelas Nani.
Selain itu sekolah ini juga memiliki prestasi sebagai SMK Pusat Keunggulan (PK). Dalam beberapa kali di event Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK PN-PN 2 menjuarai beberapa mata lomba. “Karnaval ini untuk menghibur masyarakat dan sebagai informasi bahwa sekolah kami tetap eksis,” tandas Nani. (Dia)
