PURWOREJO, Meski jadi penyumbang medali terbanyak untuk kontingen Kabupaten Purworejo pada Porprov 2023, cabang olah raga gateball ternyata sepi peminat. “Upaya untuk mencari bibit- bibit cabor tersebut masih terkendala. Hal itu disebabkan karena cabor gateball masih belum populer,” kata Ketua 1 Pergatsi Purworejo Gunarto di sela- sela latihan rutin, Sabtu (16/12) sore di lapangan Gateball Kutoarjo.
Gunarto menjelaskan, bahwa untuk dapat mempertahankan dua medali emas dari delapan medali yang diperebutkan pada Porprov tahun depan terasa sangat berat, mengingat pesaing dari daerah lain semakin ketat. “Kabupaten Kebumen yang baru terbentuk kepengurusanya, sekarang sudah memiliki lapangan yang sangat bagus, bahkan bisa untuk main malam hari,” kata Gunarto yang baru saja mengikuti peresmian kepengurusan di Kebumen.
“Usai berhasil membawa dua medali emas dari Porprov, Pergatsi Purworejo mengikuti kejuaraan Gateball Jateng Series ke-16 yang berlangsung di Kabupaten Temanggung pada bulan Oktober lalu. Purworejo mengirimkan dua tim, sayangnya dua-duanya gagal membawa pulang piala, karena harus gugur di perempat final,” ungkapnya.
Lebih lanjut Gunarto menyebut jika melihat peta kekuatan para pesaing, Purworejo sudah waktunýa untuk regenerasi pemain. Sebab para atlet yang sekarang usianya sudah tidak muda lagi. Namun kata Gunarto untuk mencari talenta-talenta muda yang potensial pihaknya masih kesulitan.
“Kami berkeinginan agar cabor gateball dipertandingkan dalam event Popda. Tapi untuk bisa mengikuti Popda harus ada minimal delapan tim. Sebenarnya kami sudah sering melakukan sosialisasi ke sekolah tingkat SMP agar cabor Gateball masuk dalam kurikulum untuk ekstra kurikuler. Namun hingga saat ini hanya ada satu sekolah yang sudah eksis, yakni SMP N 14 di Kecamatan Butuh. Sedangkan di SMP N 26 cabor tersebut belum bisa masuk kurikulum,” ujarnya.
Gunarto menambahkan bahwa mayoritas dari mereka kurang berminat menekunì cabor gateball dengan alasan perangkatnya mahal.
“Sebenarnya jika ada beberapa sekolah yang siap untuk melakukan pembinaan kami bisa membantu meminjamkan alatnya. Pengurus Pergatsi juga siap untuk turun langsung,” kata Gunarto.
“Kami berharap di tahun depan banyak sekolah -sekolah setingkat SMP yang berminat untuk mengembangkan cabor gateball. Sebab usia siswa SMP dimungkinkan dua-tiga tahun ke depan masih bertahan di Purworejo untuk regenerasi atlet,” pungkasnya. (Dia)