PURWOREJO, Sebanyak 652 calon jemaah haji reguler Kabupaten Purworejo mulai mengikuti bimbingan manasik atau simulasi ibadah haji. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun lalu sebanyak 742 jemaah. Selama dua hari yakni Senin dan Selasa (22-23/4), para calon jemaah haji tersebut berkumpul di Ganesha Convention Hall untuk mengikuti berbagai arahan dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Dalam laporannya kepada Bupati Yuli Hastuti sarta peserta bimbingan manasik haji, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Purworejo H. Aziz Muslim menjelaskan, 652 calon jemaah haji tersebut nantinya akan dibagi ke dalam tiga kelompok terbang (kloter). Yakni kloter 5, 6, dan 7 dengan jadwal keberangkatan menunggu dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
“Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji tingkat kabupaten dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertama pada Senin 22 April mulai pukul 08.00 sampai 14.00, sedangkan pertemuan kedua pada Selasa 23 April mulai pukul 08.00 sampai 16.30. Adapun Bimbingan Kelompok dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan atau 24 jam pelajaran di wilayah kelompok kecamatan/KUA masing-masing. Yakni pada tanggal 24, 25, 29, 30 April serta 2 dan 3 Mei,” jelas Aziz.
Materi bimbingan manasik tingkat kabupaten, lanjutnya, antara lain teori tentang kebijakan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi tentang penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, alur perjalanan ibadah haji, serta tata kelola daging hadyu (dam).
Adapun materi yang disampaikan pada Bimbingan Manasik Kelompok diantaranya tentang hak dan kewajiban jemaah haji, akhlak jemaah dan budaya Arab Saudi, pencegahan dan pengendalian penyakit, serta pemantapan ibadah dan kegiatan selama penerbangan. Selain itu para calon jemaah juga akan dibimbing praktik manasik haji dan kemudahan bagi lansia.
Aziz menambahkan, bimbingan manasik haji diadakan untuk meningkatkan kemandirian dan ketahanan jemaah. Selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan bagi jemaah haji supaya menunaikan ibadah haji sesuai syariat islam dan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
“Pemateri kegiatan ini selain pegawai Kantor Kemenag, juga berasal dari dinas kesehatan, kementerian/lembaga dan instansi terkait, serta perseorangan yang memiliki pengetahuan mengenal bimbingan manasik haji atau memiliki sertifikat pembimbing manasik haji, serta praktisi maupun pakar di bidang ibadah haji,” imbuh Ka Kemenag.
Dalam kesempatan tersebut bupati berharap agar pelaksanaan ibadah haji, mulai dari manasik hingga berangkat haji dan pulang kembali ke tanah air, dapat berjalan dengan lancar, aman, selamat, serta bisa membawa predikat sebagai haji mabrur. (Dia)