Wabup Yuli Hastuti: RAA Tjokronegoro 1 Berjasa Besar bagi Purworejo

PURWOREJO, Paguyuban Muda Ganesha Alumni SMAN 1 Purworejo menggelar bedah buku Babad Perang Dipanegara Lan Babad Nagari Purwareja karangan RAA Tjokronegoro 1. Acara dibuka oleh Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, SH, di Pendopo Kabupaten Purworejo, Sabtu (18/3).

Selain Wabup, hadir pula Wakil Ketua DPRD Kelik Susilo Ardani, SE, MIP, MAP, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 8 Jateng Dr Nikmah Nurbaiti, SPd, MPd.BI, Ketua Paguyuban Muda Ganesha Drs Dwi Wahyu Atmaji, MPA, narasumber Witoyo, SPd, MM, Dr Sudibyo Prawiro Atmojo, sejumlah Kepala OPD, perwakilan keluarga Tjokronegoro I, dan perwakilan keluarga Diponegoro.

Ketua Umum Paguyuban Muda Ganesha (MG), Dwi Wahyu Atmaji menyampaikan, agenda bedah buku ini merupakan rangkaian dari jalan sehat, tabur bunga dan pesta durian di Kaligono, Kaligesing yang merupakan perayaan Hari Jadi ke-192 Kabupaten Purworejo.

Selain itu, Atmaji menyebut, buku Babad Perang Dipanegara Lan Babad Nagari Purwareja merupakan buku karangan RAA Tjokronegoro 1, Bupati Pertama Purworejo yang telah selesai diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia baku.

Dr Sudibyo Prawiro Atmojo

Atmaji pun menambahkan, mempelajari sejarah terdapat tiga manfaat yakni edukasi, inspirasi dan mengasah kemampuan logika.

“Bedah buku ini bukan semata hanya pertemuan seremonial saja namun diharapkan mampu menemukan nilai-nilai spirit perjuangan para leluhur,”ujarnya.

Sementara itu, Wabup mengapresiasi agenda yang dibuat oleh alumni SMAN 1 ini yang berdampak baik pada generasi muda supaya lebih mengenal sosok RAA Tjokronegoro 1.

Selain itu, Wabup menambahkan, dalam sejarahnya RAA Tjokronegoro merupakan sosok yang membuat Masjid Agung Purworejo, Alun-alun, Saluran Irigasi Kedung Putri, Jalan Purworejo-Magelang yang merupakan kebutuhan masyarakat Purworejo pada kala itu.

Wabup (tengah) bersama para narasumber

Menurut Wabup, Bupati pertama Purworejo, Tjokronegoro 1 merupakan sosok yang jasanya besar bagi Purworejo yang telah mengubah nama Brengkekan menjadi Purworejo dan memimpin purworejo selama 25 tahun.

Tak hanya peninggalan fisik saja, RAA Tjokronegoro juga mampu membuat peninggalan non fisik yakni karyanya yang berjudul Babad Perang Dipanegara Lan Babad Nagari Purwareja.

Adapun Agenda bedah buku itu dipantik oleh dua narasumber yakni Dr Sudibjo Prawiroatmoji, dosen sejarah UGM dan Witoyo, S.Pd, MM, penerjemah buku karya RAA Tjokronegoro 1. (M/Saiful)

Loading

Tinggalkan Komentar