Untuk Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, PKK Diminta Pantau Ibu Hamil

PURWOREJO, Masih adanya kasus kematian Ibu melahirkan dan bayi, menjadikan perhatian bagi TP PKK yang memiliki jaringan pengurus hingga tingkat desa/kelurahan dan dasa wisma. Diharapkan pengurus PKK di tingkat kecamatan, desa/kelurahan hingga dasa wisma, agar terus mengawasi ibu yang dalam kondisi hamil dan bayi.

Harapan itu diungkapkan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Purworejo Dra Erna Setyowati Said Romadhon saat membuka penyuluhan Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB) yang diselenggarakan Pokja IV TP PKK kabupaten, di aula PKK kabupaten, Rabu (16/5).

Menurut Erna Said, GSIB merupakan merupakan gerakan percepatan penurunan angka kematian ibu, bayi, juga anak yang dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah dan semua elemen masyarakat.

Untuk itu lanjut Erna Said, TP PKK sebagai mitra pemerintah, juga andil dalam gerakan tersebut untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Tidak saja dalam bentuk penyuluhan , namun juga kepedulian untuk memantau perkembangan ibu hamil dan bayi.

“Mari kita bangkitkan kembali semangat GSIB, seperti program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, dan Purworejo Mencereng Nginceng Wong Meteng,”tandas Erna.

Ditegaskan, semua ibu hamil dipastikan terdata dan diberi stiker yang ditempel di rumahnya. Stiker ini menunjukkan si ibu hamil telah bekerjasama dengan bidan desa dan terpantau masa kehamilannya.

Kasi Pendayagunaan Tenaga KB dan Penggerakan Oleh, Drajad Setiyono, M.Kes menjelaskan, AKI di Indonesia masih tinggi, bahkan, setara dengan negara-negara miskin seperti Bangladesh, India, atau Pakistan.

“Tahun 2017, AKI berada di kisaran 259 hingga 305 per 100.000 kelahiran. Angka ini jauh dari target yakni 102 per 100.000 kelahiran,” jelasnya. (Nas)

Loading

Tinggalkan Komentar