PURWOREJO, Bupati Purworejo Agus Bastian, SE, MM melakukan roadshow ke 14 desa dan kelurahan, Rabu (7/3). Kunjungan maraton itu dilakukan untuk melihat sejumlah fasilitas kantor dan pelayanan kepada masyarakat.
Desa dan kelurahan yang dikunjungi meliputi Desa Wonoroto, Desa Semawung, Desa Ganggeng, Desa Pacekelan, Kelurahan Cangkrep Lor, Desa Brenggong, Desa Plipir, Kelurahan Cangkrep Kidul, Kelurahan Keseneng, Kelurahan Mudal, Kelurahan Kledung Karangdalem, Kelurahan Doplang, Kelurahan Pangen Juru Tengah, dan Kelurahan Pangenrejo.
“Kami meninjau seluruh kantor kelurahan dan desa termasuk aktifitasnya, untuk melihat apakah ada kekurangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tentunya ada beberapa hal yang perlu kita tingkatkan,” kata Bupati usai melakukan kunjungan.
Bupati menambahkan, dirinya ingin mengetahui dan memahami betul apa yang telah dilakukan oleh desa maupun kelurahan. Hal itu untuk memastikan agar desa dan kelurahan sebagai ujung tombak pemerintah daerah, benar-benar dapat melayanai masyarakat dengan baik.
“Saya melihat tidak ada kendala, semua berjalan cukup baik. Cuma fasilitas dari desa, utamanya kelurahan seperti kantor dan peralatan memang perlu diupgrade agar dapat melayani masyarakat dengan baik,” ujarnya.
Bupati menargetkan, sebelum masa jabatannya berakhir seluruh desa yang berjumah 494 desa dapat dikunjunginya.
“Saya akan terus melihat seluruhnya, sampai dengan 494 desa dan kelurahan. Akan saya lakukan setiap ada waktu luang,” imbuhnya.
Lurah Pangen Juru Tengah Parno HW mengatakan, kendala yang dihadapi kelurahan setelah tidak menjadi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah tidak memiliki kewenangan untuk membangun infrastruktur seperti jalan dan drainase.
Untuk pembangunan jalan, saat ini dipusatkan di Perkimtan. Namun sampai sekarang belum ada bantuan. Mungkin hal itu tidak hanya terjadi di Kelurahan Pangen Juru Tengah saja, tetapi terjadi di Kelurahan lain di Purworejo.
“Dulu saat masih menjadi OPD kan masih bisa sewa kelola berupa swadaya masyarakat yang merupakan bantuan stimulan. Sampai Sekarang belum ada anggaran untuk infstruktur jalan,” ungkap Parno.
Selain itu, tambah Parno, kantor Kelurahan Pangen Juru Tengah juga dinilai sudah tidak memungkinkan lagi memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Salah satunya, karena kantor kelurahan tidak memilik lahan parkir kendaraan yang cukup luas. Apalagi kantor berada dilantai dua, karena lantai satu digunakan untuk ruang pertemuan.
“Harapan kami, kalau bisa nanti ada bantuan berupa kantor dan infrastruktur pembangunan jalan yang ada di Pangen Juru Tengah,” imbuh Parno. (Nas)