Bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh panutan yang dihormati: Ibu Ani Yudhoyono. Terlebih masyarakat Kabupaten Purworejo, kareba Ibu Ani adalah salah satu tokoh kebanggaan, teladan dan bahkan jadi salah satu ikon.
Kristiani Herrawati atau Ibu Ani Yudhoyono wafat setelah beberapa waktu dirawat di National University Hospital Singapura karena mengidap penyakit kanker darah. Ani, putri Letnan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dan istri terkasih Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meninggal dunia pada Sabtu (1/6) pukul 11.50 waktu Singapura dalam usia 66 tahun. Ani lahir di Yogyakarta tanggal 6 Juli 1952.
Sebelum berangkat ke Seoul, Sarwo Edhi Wibowo menyarankan kepada putrinya itu untuk bertunangan terlebih dulu dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Ternyata, SBY yang saat itu baru saja lulus dari Akabri sudah menghadap Sarwo Edhi untuk melamar Ani. Tanpa sepengetahuan Ani, SBY membawa orangtuanya menemui Sarwo Edhi saat diwisuda di Magelang pada 1973. Sarwo Edhi yang saat itu adalah Gubernur Akabri menerima lamaran SBY, pemuda gagah berparas tampan, berotak cerdas pula sebagai lulusan terbaik Akabri. Ani dan SBY sebelumnya sudah berkenalan dan mulai dekat.
Ani menerima saran ayahnya untuk bertunangan dengan SBY. Dua sejoli ini akhirnya menikah pada 30 Juli 1976, di sela-sela tugas Sarwo Edhi sebagai Dubes Korea Selatan. Dua tahun setelah keluarga Sarwo Edhi pulang ke tanah air, lahir anak pertama SBY dan Ani. Bayi laki-laki yang lahir di Bandung pada 10 Agustus 1978 itu diberi nama Agus Harimurti Yudhoyono. Tanggal 24 November 1980, masih di Bandung, anak kedua pasangan ini lahir, laki-laki juga, diberi nama Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang kini akrab disapa Ibas.
“Bagiku, mendampingi SBY hingga bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik adalah tujuanku dan bila tercapai itu sudah cukup melegakan,” tandas Ani dalam buku biografinya bertajuk Kepak Sayap Putri Prajurit (2010) yang ditulis Alberthiene Endah. “Jika SBY sudah tidak jadi Presiden, maka kedudukan paling terhormatku adalah tetap menjadi nyonya SBY, bukan menjadi presiden,” lanjut Ani.