PURWOREJO, Setelah mengalami penurunan dalam tiga hari terakhir, penyebaran covid-19 di Kabupaten Purworejo kembali merebak. Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Purworejo hari ini Rabu (7/10) merilis hasil swab terakhir terdapat 19 warga yang dinyatakan terkonfirmasi covid-19.
Kabag Humas dan Protokol Setda Purworejo Rita Purnama, SSTP, MM mengutip laporan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Purworejo dr Tolkha Amaruddin, So.THT.KL, menjelaskan, hari ini kasus terbanyak dari Kecamatan Gebang (8 orang), disusul Kecamatan Purworejo (4 orang), Bagelen (2 orang), Bruno, Kaligesing, Bener, Ngombol dan Pituruh masing-masing satu orang.
“Dari 19 orang itu, 12 orang perempuan dan tujuh orang laki-laki,” jelas Rita, Rabu (7/10).
Dengan tambahan 19 orang, hingga kini jumlah total warga yang terpapar covid-19 sebanyak 675 orang, dengan rincian telah sembuh 565 orang, dirawat delapan orang, isolasi mandiri 77 orang, dan meninggal dunia 25 orang.
Adapun 19 orang yang positif, dari Kecamatan Gebang yakni K (laki-laki) warga Desa Seren, SW (perempuan) warga Desa Seren, ANH (laki-laki) warga Desa Seren, D (perempuan) warga Desa Pakem, SL (perempuan) warga Desa Kroyo, SH (perempuan) warga Desa Gebang, A (laki-laki) warga Desa Gebang dan S (laki-laki) warga Desa Gebang.
Dari Kecamatan Purworejo yakni DAN (perempuan) warga Kelurahan Baledono, NAS (perempuan) warga Kelurahan Sindurjan, S (laki-laki) warga Desa Ganggeng, dan ARN (perempuan) warga Desa Ganggeng.

Dari Kecamatan Bagelen dua orang yaitu S (perempuan) warga Desa Kalirejo dan TM (perempuan) warga Desa Kemanukan. Lainnya yaitu DAN (perempuan) warga Desa Hulosobo, Kecamatan Kaligesing, AG (laki-laki) warga Desa Pituruh, Kecamatan Pituruh, KS (perempuan) warga Desa Brunosari, Kecamatan Bruno, CYA (perempuan) warga Desa Wasiat, Kecamatan Ngombol, dan U (perempuan) warga Desa Kedungpucang, Kecamatan Bener.
Dr Tolkha seperti dikutip Rita Purnama menjelaskan, kunci memerangi Covid-19 adalah semua patuh terhadap 3 M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
“Jika kita semua patuh, akan mampu menekan penularan dalam waktu 3 minggu,” tandasnya.
Tidak hanya fokus pada 3 M, menurutnya ada hal lain yang harus dilakukan saat ini, yaitu IAI yaitu iman, aman dan imun. Masyarakat didorong meningkatkan imun dengan cara terus beribadah, berdoa, dan berserah diri kepada Tuhan YME sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
Hal penting juga agar kita aman maka kita wajib mematuhi protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
Lalu jangan lupa makan makanan bergizi, tidur cukup, berpikir positif, dan bahagia supaya imun kita terjaga. (Nas)