PURWOREJO, Bupati Purworejo Agus Bastian menegaskan, eksistensi pers makin diperlukan untuk menjadi pilar penegak penyampaian kebenaran, sebagai pilar penegak fakta-fakta, sebagai pilar penyampai aspirasi yang ada di masyarakat.
“Pers makin diperlukan untuk turut membangun narasi kebudayaan dan peradaban baru, memotret masyarakat yang bergerak semakin cepat dan semakin efisien,”tegas Bupati dalam sambutan yang dibacakan Wakil Bupati Yuli Hastuti pada Tasyakuran Hari Pers Nasional 2018 di Gedung Wanita, Selasa (13/2) malam.
Bupati juga mengakui posisi pemerintah sebagai penyelenggara negara yang harus transparan dalam menyelenggarakan pemerintahan. Namun diingatkan bahwa tidak berarti seluruh kegiatan pemerintahan harus disampaikan melalui media massa.
“Ada informasi yang boleh atau tidak boleh disampaikan kepada publik, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,”tandasnya.
Menurut Bupati, peran pers dalam menyampaikan informasi yang faktual dan aktual sangat dibutuhkan di tengah maraknya ujaran kebencian (hate speech) dan berita bohong (hoax) di media sosial.
“Sehingga tugas pers makin berat dalam mengawal jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena diharapkan bisa membantu memberikan informasi dan pendidikan kepada publik atas informasi yang valid untuk melawan hoax,”katanya.
Bupati menilai, keberadaan pers makin diperlukan di era lompatan-lompatan kemajuan teknologi informasi, melimpahnya informasi dan bermunculannya miss informasi.
Tasyakuran HPN 2018 di Purworejo yang digelar oleh Pewarta Purworejo itu ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Wakil Bupati dan diserahkan kepada Ketua Pewarta Edy Suryana. Disaksikan oleh Kapolres AKBP Teguh Tri Prasetyo, SIK, Dandim 0708 Letkol Inf Aswin Kartawijaya, Danyon Infanteri Mekanis 412 dan pimpinan OPD. (Nas)