PURWOREJO, Jumlah permintaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purworejo cukup tinggi. Pelayanan Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Purworejo mencatat, setiap bulan rata-rata harus melayani permintaan darah mencapai sekitar 900 kantong.
“Memang tidak selalu sama setiap bulan, tapi kalau dirata-rata ya sekitar 900 kantong darah berbagai golongan,” kata Riyadi, staf pelayanan donor darah PMI Kabupaten Purworejo, saat di konfirmasi, Kamis (6/9).
Lebih lanjut Riyadi mengungkapkan, permintaan darah memang terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, hingga saat ini PMI jarang mengalami kekurangan stok. Kondisi itu didukung dengan terus meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya. Banyak warga menjadi pendonor rutin.
“Dan sekarang kita banyak didukung oleh komunitas atau kelompok masyarakat yang rutin mengadakan donor massal,” ungkapnya.
Suplai darah PMI diberikan secara rutin kepada sejumlah rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Purworejo. Khusus untuk RSUD Dr Tjitrowardojo dan RS Palang Biru Kutoarjo, kantong darah diantar rutin sesuai kebutuhan. Sementara untuk fasilitas kesehatan lainnya dapat mengambil langsung di PMI.
“Jumlah droping juga tidak menentu, bergantung stok di masing-masing rumah sakit. Yang pasti kami selalu melakukan kontrol agar stok selalu aman,” lanjutnya.
Disebutkan, batas ambang aman untuk stok darah di masing-masing rumah sakit berbeda. Namun, secara umum persediaan dapat dinilai aman jika memiliki 15 kantong darah golongan A, 15 kantong darah golongan B, 20 kantong darah golongan O, dan 5 kantong darah golongan AB.
“Golongan darah AB memang paling minim karena jumlah pendonor dan penggunanya juga paling sedikit,” sebutnya.
Meski demikian, Riyadi mengakui masih banyak kalangan masyarakat yang enggan atau cenderung takut untuk mendonorkan darahnya. Kondisi itu pun disikapi oleh PMI dengan tetap rutin melakukan edukasi serta sosialisasi. (W5
)