PURWODADI, Pengerjaan proyek peningkatan jalan ruas Purwodadi-Ngombol sepanjang 600 meter viral di media sosial karena membuat tidak nyaman oleh pengguna jalan. Pasalnya, pengecorannya bertahap, yaitu separuh badan jalan sudah selesai dicor, sedang yang separuh baru 50 meter.
“Setelah digarap 50 meter, pengerjaan berhenti dan baru dikerjakan lagi menunggu 28 hari. Tinggi jalan jadi tidak sama, sehingga menyulitkan pengguna jalan,”ujar seorang warga setempat.
Menanggapi masalah tersebut Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Purworejo, Suranto, S.Sos, MPA meminta agar masyarakat pengguna jalan tersebut bersabar.
“Saya mohon kesabarannya karena ruas jalan tersebut sampai sekarang masih dalam proses pengerjaan,”kata Suranto, Kamis (16/8).
Dijelaskan, proyek tersebut dikerjakan dengan beton digit karakteristik K 350 hingga K 500. Hal itu karena ruas jalan tersebut banyak dilalui oleh kendaraan bertonase berat.
“Bangunan sistem beton digit memang berbeda dengan pengaspalan biasa. Sistem beton digit membutuhkan waktu yang lama. Penggarapan satu jalur beton digit membutuhkan waktu sekitar 28 hari. Hal itu agar kondisinya mapan. Sebab jika penanganannya terburu-buru hasilnya bisa buruk,”jelas Suranto.
Diungkapkan, pengerjaan jalan dengan beton dijit kecuali penanganannya butuh waktu lama, biayanya juga tinggi. Tetapi hasilnya lebih memuaskan. Oleh karena itu tidak semua jalan kabupaten dibangun dengan beton digit, tapi Hlhanya jalur tertentu saja.
“Pada tahun anggaran 2018 jalan yang dibangun dengan beton digit hanya perempatan Purwodadi – Ngombol dan Soka-Kemanukan,”kata Suranto.
Disebutkan, sesuai aturan, untuk pembangunan jalan beton dijit membutuhkan waktu 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Tapi agar hasilnya lebih mapan, kebanyakan memilih waktu 28 hari. Sebab kontraktor tidak ingin beresiko. (W5)