BENER, Sementara itu Kabid Pelaksana Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Modesta Tandiayu, menjelaskan pertemuan dengan warga Desa Bener merupakan sosialisasi pembebasan lahan yang terdampak. Yaitu memberitahukan kepada masyarakat bahwa tanah-tanah mereka sebentar lagi akan terkena pembebasan lahan.
Terkait aksi walkout yang dilakukan warga, pihaknya menilai wajar. Warga dinilai masih takut dan belum mengetahui secara pasti tentang penjelasan dan manfaat pembangunan Bendung Bener itu.
“Kami masih akan melakukan pendekatan secara persuasif secara pribadi ke pribadi. Terutama warga yang kurang sepaham akibat mendengar berita yang belum sesuai. Jadi kami akan memberikan penjelasan yang lebih kepada mereka,” ujarnya.
Namun jika warga masih tetap bersikukuh menolak, pihaknya akan mencari alternatif lokasi yang lain untuk pengambilan material.
Di bagian lain, Kadisporakim Jateng Drs Rudy Apriyanto menjelaskan, ini merupakan sosialisasi awal untuk mendengar aspirasi masyarakat terkait rencana eksplorasi material tanah di Desa Wadas.
Apabila pada sosialisasi awal ini dapat mencapai mufakat, akan dilaksanakan pendataan dan penentuan harga material tanah. Selanjutnya lahan warga akan dieksplorasi guna menimbun lokasi bendungan. (W5)
Wah informasinya berguna , saya jadi tau