BANYUURIP, Sejak pandemi Covid-19 melanda, aktivitas Car Free Day (CFD) yang biasanya berlangsung setiap Minggu pagi di sepanjang Jalan Mayjen Sutoyo Purworejo terhenti hingga kini. Sudah hampir setahun kegiatan yang menjadi denyut nadi ekonomi bagi sebagian warga itu harus terputus.
Begitu pula dengan kegjatan warga yang hobi jalan-jalan sambil menikmati aneka kuliner maupun aneka jualan yang ditawarkan oleh ratusan pelapak, sepertinya harus terhenti pula.
Meski demikian, Anda dapat sedikit mengobati kerinduan suasana tersebut dengan berkunjung ke pasar tiban Dalling. Meski dalam lingkup kecil, pasar ini seperti miniatur CFD yang sudah ada sebelumnya.
Dalling merupakan akronim dua Dusun yakni Daleman dan Gemuling yang berada di Kelurahan Kledung Karangdalem, Kecamatan Banyuurip.
Pasar Dalling berlokasi sekitar 500 meter dari Jalan Tentara Pelajar arah ke SMPN 15 Purworejo, atau 400 meter selatan Jalan Majapahit (Doplang-Sucen Jurutengah).

Pasar Dalling menempati area di jalan rabat beton sepanjang sekitar 100 meter yang membelah hamparan hijau area persawahan. Pengelola Pasar Dalling Retno Waluyo (57) mengatakan, pasar yang mulai eksis sejak bulan Oktober lalu itu, hanya buka di hari Minggu pagi dan hari libur nasional mulai pukul 5 hingga 9 pagi.
Seperti pada Minggu pagi (31/1) saat matahari bersinar cerah. Ada belasan lapak yang buka berjajar di sepanjang jalan. Pembeli juga tampak mendatangi para pedagang yang merupakan warga di dua wilayah yakni Dusun Daleman dan Gemuling.
“Sebenarnya ada 48 warga dari Daleman dan Gemuling yang turut berpartisipasi membuka lapak di sini. Tapi karena lokasinya terbatas jadinya seperti sekarang ini,” ungkap Waluyo.
Pihaknya juga menyediakan lahan bagi warga pendatang yang berasal dari luar Daleman dan Gemuling. Letaknya di tepi jalan utama sebelah utara.
Waluyo bertutur, lokasi Pasar Dalling sangat strategis karena merupakan jalur para pegowes. Disamping itu juga merupakan jalan persimpangan warga dari arah Kelurahan Doplang, Sucen, dan Banyuurip. Selain itu, lanjutnya, juga lokasinya yang asri karena berada di hamparan sawah yang membentang sebatas mata memandang.

“Sambil menyantap aneka kuliner, bisa menikmati hamparan sawah sambil ngobrol,” kata Waluyo. Seperti yang tampak pagi itu. Beberapa pembeli duduk santai di tepi sawah sambil menikamati jajanan yang baru dibelinya. Ada juga yang duduk di kursi yang disediakan pengelola.
Menurut Waluyo, Pasar Dalling yang dirintis oleh warga di dua dusun itu bertujuan untuk menguatkan ekonomi warga. Selain juga sebagai ajang kreativitas warga. “Sebenarnya kalau tidak dalam suasana pandemi kami ingin menggelar berbagai kegjatan sebagai pendukung pasar ini,” kata Waluyo.
Meski baru berjalan sekitar tiga bulan, dirinya berharap keberadaan Pasar Dalling dapat terus eksis sehingga dapat menjadi penyemangat warga. Selain juga sebagai ajang silaturahmi warga dari dua desa.
Waluyo juga berharap agar Pasar Dalling diapresiasi warga, terutama bagi mereka yang hobi menyantap kuliner pagi sambil menikmati suasana bersama teman atau keluarga. Bagi Anda yang ingin menikmati kuliner serta suasananya, dilakan agendakan untuk datang di hari Minggu mendatang. (Yudia Setiandini)