BAYAN, Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, menerima peralatan usaha berupa mesin jahit, kompor gas beserta tabungnya, etalase kaca, dan peralatan pembuatan souvenir. Masing-masing bantuan diserahkan oleh Kepala Dinas Penddikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Purworejo Dr Ahmad Kasinu MPd, Ketua TP PKK Kabupaten Purworejo Fatimah Verena Prihastyari, SE, dan Dra Erna Setyowati Said Romadhon. Bantuan diterima oleh Kepala Desa Krandegan, Dwi Nanto, SE
Bantuan yang merupakan program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan (PKHP) Ditjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud itu, diserahkan bersamaan dengan pembukaan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M), di gedung Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) Kabupaten Purworejo yang berlokasi di Kutoarjo, Rabu (18/7).
Fatimah Verena Prihastyari berharap bantuan tersebut bermanfaat untuk peningkatan usaha dan memajukan kaum perempuan melalui berbagai pelatihan keterampilan.
“Apalagi Kabupaten Purworejo menjadi wilayah terdekat dengan bandara internasional yang akan dibangun di Kulonprogo. Tentu ini menjadi peluang ekonomi yang sangat bagus,”tegas Fatimah Verena.
Dikatakan, dalam menyambut pembangunan bandara perlu memberdayakan potensi-potensi yang ada. Salah satunya dengan program GP3M, supaya dapat ditindaklanjuti hingga terimplementasi dengan baik. Terutama untuk meningkatkan perekenomian keluarga.
Sementara Ahmad Kasinu mengatakan, Kabupaten Purworejo merupakan tiga dari kabupaten kota yang terpilih untuk program GP3M. Hal ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Tidak hanya berhenti pada pelatihan saja, namun harus bisa sampai tuntas seperti permodalan dan pemasaran. GP3M ini sebagai gerakan untuk memberikan pendidikan dan pemberdayaan agar permpuan bisa mandiri,”tandasnya
Kasinu berharap dari 200 peserta nantinya menghasilkan 200 UKM-UKM, bahkan bisa mengurangi pengangguran. Sehingga dari pelatihan ada hasilnya dan bisa dilihat wujudnya seperti piring lidi, sovenir, dan busur panah.
“Pemasaran kerajinan busur panah Desa Krandegan sudah dilakukan secara online, yang pemasarannya sudah sampai ke Kalimantan. Ini harus segera dipatenkan, karena memiliki nilai jual yang bagus hingga sampai luar daerah.” harapnya. (Nas)