PURWOREJO, Agar warga binaan pemasyarakatan memilik akhlak dan karakter yang baik, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Purworejo membuat perubahan dengan lebih meningkatkan lagi pada pembinaan rohani. Bila sebelumnya pembinaan rohani hanya dilakukan seminggu sekali, kini dengan menggandeng Kementerian Agama Purworejo dan STAINU kegiatan dilaksanakan setiap hari.
Kegiatan diawali pukul 09.00 WIB dengan shalat Duha, dilanjutkan pengajian, usai shalat dzuhur belajar membaca dan baca tulis Alquran, selanjutnya usai shalat ashar hafidz Alquran hafalan juz amma.
“Pembinaan rohani ini sebagai fundamen agar para warga binaan lebih yakin dan tidak putus asa, “kata Lukman Agung Widodo, S.Kom, MH yang baru satu bulan lebih dua minggu menjabat sebagai Kepala Rutan Purworejo saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (6/11).
Dijelaskan, pendekatan melalui pembinaan rohani dinilai sangat efektif karena dengan kegiatan itu warga binaan akan sadar jati dirinya sebagai manusia. “Setelah tertanam iman yang kuat maka diharapkan akan batasan-batasannya, “jelas Lukman.
Menurut Lukman, indikator keberhasilan kinerja lembaga pemasyarakatan adalah menurunnya angka residivis.
“Jadi setelah tidak kembali lagi ke rutan atau lapas, tapi bisa diterima masyarakat karena akhlaknya sudah berubah sehingga bisa berkarya dan berinovasi, “ucapnya.
Masih kata Lukman, perubahan lainnya adalah masalah penyajian makanan bagi warga binaan agar layak konsumsi dan terhindar penyakit. “Jika selama ini nasinya kurang layak, kita perbaiki dan bumbunya juga terasa. Disamping itu sepuluh hari sekali menu diganti, “kata Lukman.
Jumlah pegawai Rutan Kelas II B Purworejo sebanyak 70 orang. Ada 3 Sub seksi di rutan tersebut, Sub Seksi Pelayanan Tahanan, Sub Seksi Pengelolaan dan Sub Seksi Kesatuan Pengamanan Rutan.
Ada beberapa kegiatan pembinaan bagi para narapidana dan tahanan di rutan yang memiliki kapasitas 120 orang tersebut. Diantaranya, pembinaan rohani, kesehatan, jasmani dan kegiatan pembinaan kemandirian (bimbingan kerja).
Untuk pembinaan bimbingan kerja meliputi menjahit, membuat spring bed dan bantal guling, pertukangan seperti membuat almari, jendela, miniatur kapal, bedug dan keranjang dari janur plastik.
“Alhamdulillah saat ikut Romansa Purworejo Expo kemarin Pak Bupati sangat mensupport dan untuk kerajinan keranjang plastik nantinya akan digunakan Dinas PU PR dan kasurnya akan dipesan untuk suplai rumah sakit yang baru,”pungkas Lukman. (W5)