BENER, Akhmad Tahrir (48), warga RT 1 RW 3 Dusun Kemirisewu, Desa Cacabanlor, Kecamatan Bener, kondisinya cukup memprihatinkan. Kaki kanannya bengkak dan membusuk hingga mengeluarkan nanah yang baunya sangat menyengat.
Sakit pada kaki Tahrir itu awalnya di sebabkan tertusuk duri di kebun miliknya dua tahun silam. Hingga kemudian, Tahrir yang mengalami penyakit gula itu tidak bisa berjalan.
“Kalau jalan bisanya hanya merangkak,” kata Tahrir, Kamis (12/7).
Tahrir mengaku pernah ditangani medis saat opname di RSUD Tjitrowardojo Purworejo. Namun setelah dirawat beberapa hari tidak ada perubahan akhirnya ia memutuskan pulang.
Setelah pulang dan tidak ada pengobatan medis, kaki Tahrir makin parah sehingga tidak bisa bekerja. Padahal Tahrir menjadi tulang punggung keluarga bagi istri dan dua anaknya yang sudah lulus SMP dan baru berusia tiga tahun.
Tak urung kondisi yang dialami Akhmad Tahrir mengundang iba berbagai pihak. Salah satunya Danramil 13 Bener Kapten Infanteri Sutrisno. Untuk meringankan beban yang dialami Tahrir, Danramil 13 Bener Kapten Infanteri Sutrisno bersama Harjanto Dewan Pengawas Off Road Indonesia serta perwakilan dari PT Jarum Kebumen mengunjungi keluarga Tahrir untuk memberikan bantuan, Kamis (12/7).
“Bantuan tidak seberapa ini bentuk kepedulian kami dan sekedar meringankan beban keluarga Akhmad Tahrir, “kata Danramil Bener.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya mengajak para dermawan untuk mengulurkan tangan membantu Tahrir yang kini hanya bisa berjalan merangkak tersebut.
“Mudah-mudahan banyak dermawan yang membantu keluarga pak Tahrir dan meringankan biaya hidup sehari-hari,” kata Kapten Sutrisno. (W5)