Geliatkan UMKM, Solusi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Purworejo?

Oleh : Tesar Afianggit

KESEJAHTERAAN masyarakat Kabupaten Purworejo harus menjadi perhatian pemerintah daerah karena bagian dari upaya pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan membangkitkan UMKM ekonomi kreatif diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena masuk ke dalam variable dari indikator yang dapat membentuk kesejahteraan masyarakat yakni pengeluaran penduduk dan konsumsi penduduk. 

UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data data Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2022, jumlah  UMKM mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 60,5% dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional. 

Bahkan UMKM juga merupakan salah satu sektor ekonomi yang telah terbukti mampu bertahan dari goncangan krisis sehingga ekonomi terus berjalan. Banyaknya jumlah UMKM di Indonesia tentu memunculkan berbagai tantangan.

Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Dengan ini diharapkan dapat memberikan dukungan dan kemudahan-kemudahan bagi koperasi dan pelaku UMKM dalam mengembangkan dan menjalankan usahanya selaras dengan usaha pemerintah untuk mewujudkan koperasi modern, UMKM naik kelas dan KUMKM Indonesia yang maju, mandiri dan berdaya saing serta berkontribusi besar dalam perekonomian nasional.

Dalam upaya peningkatakan kesejahteraan masyarakat, pemerintah Kabupaten Purworejo mengadakan pameran Purworejo Expo  tahun 2023 yang diikuti 160 Stan UMKM dan Ekonomi Kreatif. Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan dan mengenalkan produk-produk unggulan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Purworejo. 

Selain itu, letak Kabupaten Purworejo yang berada di proyek strategis nasional yang bersinggungan bahkan berada di wilayah Kabupaten Purworejo, yakni Bandara Internasional Yogyakarta, Badan Otorita Boroudur, Bendung Bener dan Jalan tol Cilacap-Yogyakarta.

Tesar Afianggit

Hadirnya megaproyek tersebut tentu harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan terus menggali dan mempromosikan potensi yang dimiliki, salah satunya melalui Purworejo Expo, yang merupakan bagian dari rangkaian Peringatan Hari Jadi Ke 192 Kabupaten Purworejo.

Hal itu dikatakan Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH dalam acara Pembukaan Purworejo Expo 2023, di kompleks pendopo, Rabu (15/2). Wabup menyampaikan bahwa saat ini jumlah UMKM di Kabupaten Purworejo tercatat 54.862 unit usaha, dengan aset Rp 153 miliar dan omzet Rp 1,2 triliun. Sementara koperasi berjumlah total 284, namun yang aktif berjumlah 139 koperasi.

“Mudah-mudahan dengan banyaknya event seperti Purworejo Expo ini, dapat menjadi media yang cukup efektif untuk memperkenalkan produk-produk unggulan mitra binaan yang merupakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai karya anak bangsa, agar dapat meningkatkan potensi usahanya.” katanya.

Pada kegiatan Purworejo Expo Tahun 2023 yang dilaksanakan pada 15-19 Februari 2023, menurut laporan penyelenggara yang disampaikan oleh Kabid SP3 Ari Wibowo, ST bahwa tercatat omzet penjualan sebesar Rp1,8 miliar sehingga kegiatan Purworejo Expo Tahun 2023 dinilai berhasil membangkitkan ekonomi masyarakat Kabupaten Purworejo.

Kegiatan Purworejo Expo atau Pameran UMKM dan Ekonomi Kreatif harus rutin diadakan setiap tahunnya atau setiap 6 bulan sekali dengan harapan perekonomian di seluruh wilayah Kabupaten Purworejo dapat meningkat secara merata. 

Berdasarkan data BPS Kabupaten Purworejo, penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15-64 tahun. Pada Agustus 2021 penduduk usia kerja tercatat sebanyak 566,63 ribu orang, naik sebanyak 2,89 ribu orang dibanding pada Agustus 2020. Penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya usia penduduk produktif di Purworejo. Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja, yaitu 73,29 persen (415,29 ribu orang), sedangkan sisanya termasuk bukan angkatan kerja.

Salah satu stan di Purworejo Expo 2023

Pertambahan jumlah penduduk bekerja yang jauh lebih banyak dari pertambahan penganggur menyebabkan angka persentase pengangguran menurun antara Agustus 2020 sampai Agustus 2021. Jumlah angkatan kerja di Purworejo pada Agustus 2021 sebanyak 415,29 ribu orang, bertambah sebanyak 20,41 ribu orang dibanding pada Agustus 2020. Komponen pembentuk Angkatan Kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2021 sebanyak 400,40 ribu orang, bertambah sebanyak 21,45 ribu orang dibanding setahun yang lalu. Sementara itu, jumlah pengangguran sebanyak 14,89 ribu orang, mengalami penurunan sekitar seribu orang dibanding setahun yang lalu.

Angka angkatan kerja di kabupaten purworejo yang cukup tinggi yakni sekitar; 415, 29 ribu orang pada 2021 harus di manfaatkan agar tidak menjadi beban. Selian itu penggangguran sebanyak 14,89 ribu orang harus didukung dengan dibukanya lapangan pekerjaan. Dengan adanya pameran Purworejo Expo tahun 2023 ini di harapkan masyarakat Kabupaten Purworejo agar terus selau berinovasi dan mampu menggerakan perekonomian daerahnya. 

Dukungan pemerintah daerah sangatlah penting dalam mendudukung masyarakat agar mampu mengembangkan perekonomian di Kabupaten Purworejo. Mengapa demikian, karena banyaknya penduduk usia kerja di Kabupaten Purworejo yang pergi merantau ataupun meninggalkan daerahnya untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. 

Jika hal ini di biarkan maka akan menimbulkan masalah kependudukan karena banyaknya pengangguran dan banyaknya masyarakat yang kembali dari perantauan ketika pensiun atau usia non produktif yang menyebabkan perputaran ekonomi tidak stabil atau tidak dapat tumbuh naik.  

Upaya pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan UMKM perlu selalu dilakukan baik oleh pemerintah maupun pelaku usaha sendiri. Pemberdayaan ini diharapkan Umkm tersebut mampu berkembang baik dalam peningkatan kapasitas produksi, sehingga dengan meningkatnya produksi diharapakan mereka akan membutuhkan tenaga kerja lokal yang lebih banyak. Dengan penyerapan tenaga kerja ini tentu dapat mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Purworejo.

Pemberdayaan yang dapat dilakukan pemerintah dalam hal permomodalan adalah program KUR sampai dengan paket kebijakan yang berpihak pada UMKM. Dalam hal pemasaran, dapat dilakukan pameran UMKM yang harus diadakan secara rutin setiap tahun bahkan 6 bulan sekali untuk menarik pasar. 

Selain itu, strategi pengembangan UMKM dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan internet saat ini. Dengan hal tersebut Pelaku UMKM dapat membuka peluang untuk memperluas jangkauan pasarnya melalui e-commerce dan jejaring media social.  Untuk distribusi produk UMKM ke pelanggan, pelaku UMKM dapat memanfaatkan pertumbuhan perusahaan jasa pengiriman yang jumlahnya cukup banyak, baik tingkat lokal maupun nasional. (**)

Penulis adalah Praja Madya Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus Jakarta

Loading

Tinggalkan Komentar