PURWOREJO, Marjiyah, S.KM, MM terpilih menjadi Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Purworejo, dalam Musyawarah Cabang IBI, di Gedung Siola, Jalan Brigjen Katamso Purworejo, Sabtu (7/11). Dalam pemilihan langsung, Marjiyah memperoleh 20 suara, menyisihkan empat calon lainnya.
Muscab IBI Cabang Purworejo digelar setelah sempat tertunda selama enam bulan akibat adanya Covid-19. Musyawarah cabang IBI dengan agenda utama pemilihan pengurus periode 2018-2023. Muscab diikuti oleh 63 orang peaerta yang mewakili 629 bidan anggota IBI Purworejo.
Mereka berasal dari enam ranting yaitu Ranting Purworejo 1 dan 2, Kutoarjo, Purwodadi, Loano, dan Kemiri.
Setelah melalui proses pemilihan suara yang berlangsung demokratis dan menerapkan prokes ketat akhirnya Marjiyah S.KM, MM
terpilih menjadi ketua IBI Purworejo periode 2018-20123 menggantikan Ernaninigsih, S.SiT, M.Kes.

Ditemui usai perhitungan suara, Marjiyah mengucapkan terima kasih kepada para anggota yang telah memberinya amanah mengemban tugas sebagai ketua.
Dirinya berharap agar semua anggota bisa berkoordinasi dengan baik terutama dalam hal pemberian pelayanan yang bagus, terutama kepada ibu, bayi, dan anak yang merupakan tugas utama bidan.
Saat ditanya tentang strategi untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Marjiyah berjanji untuk meningkatkan kompetensi bidan agar mereka bisa memberikan pelayanan secara paripurna.
“Mereka harus segera bertindak bila ada ibu hamil yang mengalami komplikasi. Caranya, segera dirujuk, dan jangan sampai terlambat,” ucapnya tegas.

Terkait tentang periode kepengurusan yang sempat mundur dalam jangka waktu lama, Marjiyah menjelaskan bahwa sebenarnya muscab akan digelar bulan April lalu. Namun karena adanya wabah corona, barulah sekarang muscab digelar.
Selain itu juga faktor dari pimpinan daerah yang memang baru menyelenggarakan pemilihan ketua pada akhir tahun 2019. “Jadi pelaksanaan muscab juga ikut mundur, ditambah faktor wabah Covid ini,” ulas Murjiyah.
Pjs Bupati Purworejo Ir Yuni Astuti, MA yang sambutannya dibacakan oleh Kabag Kesra Setda Purworejo Drs Fathurahman, MM antara lain menyampaikan, IBI perlu melakukan konsolidasi ke dalam dan ke luar negeri serta advokasi ke semua stakeholder. Hal itu dilakukan untuk penguatan profesi dan meningkatkan peran bidan di masyarakat.
Pjs Bupati berharap agar posyandu, poskesdes dan sarana kesehatan lainnya di desa lebih dioptimalkan pelayanannya untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goal’s (SDGs).

Dari 17 SDGs, satu diantaranya bidang kesehatan, yaitu Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan (Good Health and Well-Being). Tujuannya yakni menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur.
Yuni Astuti juga mengingatkan bahwa Kabupaten Purworejo saat ini masih mempunyai pekerjaan berat untuk mengatasi permasalahan di bidang kesehatan. Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), penyakit malaria, penderita HIV/AIDS dan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah masalah yang masih dihadapi Purworejo.
Untuk itu Pjs Bupati mengajak semua sektor harus membantu demi tercapainya target pembangunan kesehatan. “Bidan harus senantiasa berada di tengah-tengah masyarakat agar dapat selalu tanggap dan peka sosial terhadap berbagai masalah kesehatan yang ada di masyarakat.”
Acara juga dihadiri oleh Ketua IBI Jawa Tengah Hj Sumarsih S.Si, MH.Kes, serta Sekretaris Dinkes Ekaningtyas Darmiastuti S.Kep.Ns., MM. (Dia)