ANAK muda ini belum genap 30 tahun, dan tampak energik. Wajahnya mirip Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan almarhum Jendral TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo. Bramantyo Suwondo Mudhiantoro, namanya. Tapi, dia lebih suka dipanggil Mas Bram.
Bujangan berperawakan atletis itu adalah putera kedua dari pasangan Gatot Mudiantoro Suwondo-Retno Cahyaningtyas dan cucu ke-12 Jenderal Sarwo Edhie Wibowo.
Selalu tampil segar dengan mata berbinar menampakkan kecerdasan dan senyum yang mengekspresikan sikapnya yang humble, Mas Bram memilih terjun sebagai politisi lewat Partai Demokrat.
Selama berlangsung Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional) Partai Demokrat di Sentul International Convention Centre (SICC) – yang melibatkan anak cabang seluruh Indonesia, beberapa hari lalu, tampak Mas Bram dengan jas dan baret biru, khas kader partai berlambang bintang mercy, itu.
Anak muda ini menyandang gelar sebagai Master of International Relations dari Monash University, Caufield Campus – Australia, yang dia selesaikan selama tiga semester (2016-2017).
Sebelumnya, Mas Bram menyelesaikan Bachelor of Arts – Politic and Behavioral Studies di Monash University – Clayton Campus (2015), setelah sebelumnya menyelesaikan Diploma of Arts di Monash College – Clayton Campus.
Mas Bram, ketika masih mahasiswa, sempat ikut cawe-cawe sebagai master of ceremony selama berlangsung Australia Indonesia Business Forum (AIBF) di Merlbourne (2017). Dia juga aktif mengumpulkan dana untuk festival musik Indonesia terbesar di luar negeri yang diselenggarakan mahasiswa bertajuk Soundsekerta (2017). Di ajang festival musik itu juga dia menjadi liason officer.
“Saya mengorganisasikan, mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan panitia dan bintang tamu Soundsekerta,” ceritanya.
Anak muda yang senang mengendarai sepeda motor (motorider), menonton film dokumenter, berorganisasi, dan mempelajari sejarah itu, mengaku, mulanya ingin menjadi militer. (Bersambung)